Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Desember 06, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Scam Semakin Canggih, Komdigi Ingatkan Gen Z Wajib Melek Digital. (Foto: Dok. Okezone) |
PEWARTA.CO.ID — Scam atau penipuan digital kini berkembang semakin cepat seiring pesatnya teknologi.
Kondisi ini membuat generasi muda—yang paling dekat dengan dunia digital—dituntut untuk lebih waspada dan memiliki literasi digital yang kuat.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Anggota Tim Pengawasan Kepatuhan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), Yusuf Salahuddin.
Pernyataan tersebut diungkapkan Yusuf saat tampil sebagai pemateri dalam talkshow Insight Talks yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, pada Jumat (6/12/2025).
Acara bertajuk “Deteksi Cepat Scam: Cegah Penipuan di Media Sosial, E-commerce, dan Perbankan” ini menjadi ruang edukasi bagi mahasiswa untuk mengenali berbagai pola penipuan digital yang kian variatif.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Direktur Ekosistem Media Komdigi, Farida Dewi Maharani; Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng.; serta sejumlah narasumber dari berbagai bidang.
Scam makin sulit dideteksi
Dalam paparannya, Yusuf menjelaskan bahwa pola penipuan kini semakin sulit ditebak. Pelaku menggunakan berbagai metode agar korban tidak mudah mengenali modus yang digunakan.
“Scam itu banyak sekali, apalagi dengan perkembangan teknologi. Kami banyak menemukan adanya fake GPS. Jadi sebenarnya mereka mengirimkan SMS, tetapi bukan dari nomor yang sebenarnya. Ketika ditelusuri, nomor tersebut tidak aktif. Mereka hanya mengirim tanpa bisa di-trace balik,” kata Yusuf Salahuddin.
Ia juga menjelaskan bahwa teknik phishing masih menjadi salah satu metode yang paling sering dipakai pelaku penipuan digital.
“Kemudian ada phishing, mereka mengirimkan email palsu, membuat website palsu, lalu kita mengisi data di situ, dan datanya berpindah ke pelaku. Macam-macam sih. Ada malware stealer, ada juga ransomware,” tambahnya.
Beragamnya teknik serangan ini membuat masyarakat dituntut untuk lebih kritis saat berinteraksi dengan pesan, email, atau tautan yang tidak jelas sumbernya.
Komdigi perkuat program edukasi dan proteksi data pribadi
Yusuf menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi ancaman digital yang kian mengkhawatirkan.
Menurutnya, Komdigi terus mengembangkan program untuk meningkatkan perlindungan data pribadi, baik untuk penyelenggara sistem elektronik maupun masyarakat umum.
“Untuk perlindungan data pribadi, kami banyak melaksanakan bimbingan teknis, sementara ini masih difokuskan kepada penyelenggara sistem elektronik karena mereka yang memegang data tersebut,” ujar Yusuf.
Tak hanya itu, upaya peningkatan literasi digital juga mulai diperluas untuk masyarakat, terutama generasi muda.
“Untuk masyarakat, kami mulai secara perlahan melalui edukasi BIMTEK dan program Komdigi yaitu DigiTalent. Kami punya mini course e-learning yang bisa diikuti untuk menambah pemahaman tentang perlindungan data pribadi,” lanjutnya.
Program edukasi seperti ini diharapkan mampu memperkuat kemampuan masyarakat dalam mendeteksi ancaman digital sejak dini, sehingga potensi kerugian bisa ditekan.
Mahasiswa dapat wawasan dari pakar perbankan hingga dunia siber
Selain pemaparan dari Komdigi, para mahasiswa Unsoed juga mendapatkan materi tambahan dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik, Nurul Hidayat, serta Sekjen Perhimpunan Bank Nasional, Anika Faisal, yang memberikan perspektif mengenai risiko penipuan di sektor keuangan.
Acara ini turut menghadirkan workshop interaktif yang dipandu Co-Founder Karsa-Siber, David Gilbert Hasudungan. Melalui sesi tersebut, peserta diajak memahami cara kerja penipuan digital melalui simulasi dan praktik langsung untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dengan semakin kompleksnya modus penipuan digital, Komdigi menekankan pentingnya generasi muda memahami dasar-dasar keamanan siber.
Literasi digital yang kuat menjadi bekal penting agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam perangkap scam yang makin canggih.



















































