Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Oktober 18, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
BRI Peduli Rayakan Hari Pangan Sedunia dengan Panen Raya BRInita, Dukung Ketahanan Pangan di Perkotaan |
PEWARTA.CO.ID — Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025, BRI Peduli kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional melalui kegiatan Panen Raya BRInita (BRI Bertani di Kota).
Acara tersebut digelar di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, dengan melibatkan masyarakat, kelompok Karang Taruna, hingga anggota PKK.
Program BRInita sendiri merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui konsep urban farming, yakni bertani di lahan terbatas di kawasan padat penduduk.
Tujuannya adalah memanfaatkan ruang-ruang sempit menjadi sumber pangan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem lingkungan.
Panen Raya BRInita jadi bukti nyata dukungan BRI
Kegiatan Panen Raya di Bandung tersebut tidak hanya menandai keberhasilan program BRInita, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam.
Dalam kegiatan itu, warga mendapatkan pelatihan dan sosialisasi budidaya buah-buahan serta cara mengelola lahan agar produktif dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, BRI juga menyalurkan berbagai bantuan, seperti pembangunan green house, penyediaan bibit tanaman, hingga pelatihan manajemen pertanian modern agar masyarakat mampu mandiri dalam mengelola kebunnya.
Kegiatan panen bersama menjadi simbol keberhasilan masyarakat dalam mengelola lahan produktif di tengah kota. Selain mempererat kebersamaan, acara tersebut juga menjadi wujud gotong royong dalam menjaga ketahanan pangan lokal.
Komitmen BRI untuk lingkungan dan ketahanan pangan
Corporate Secretary BRI, Dhanny, mengatakan bahwa momentum Hari Pangan Sedunia menjadi pengingat pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan pangan, khususnya di tengah pesatnya pertumbuhan kota.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat ikut langsung panen, sehingga merasa memiliki hasilnya. Panen bisa dipakai untuk pangan keluarga, dijual untuk tambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai apresiasi,” ujarnya.
Dhanny menambahkan, kegiatan urban farming yang diinisiasi BRI Peduli tidak hanya berfokus pada ketersediaan pangan, tetapi juga pada aspek lingkungan.
Dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong, masyarakat dapat membantu mengurangi polusi udara, mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, dan menciptakan lingkungan yang lebih asri.
Ia juga menegaskan bahwa program BRInita menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), serta mendukung agenda Asta Cita Pemerintah yang menekankan pentingnya kemandirian bangsa di bidang pangan, energi, dan ekonomi hijau.
“Di Hari Pangan Sedunia 2025 ini, mari kita dukung dan kembangkan urban farming sebagai bagian dari solusi modern menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim. Bersama, kita wujudkan kota yang sehat dan berkelanjutan, demi masa depan pangan yang lebih baik untuk seluruh generasi," katanya.
Warga rasakan manfaat langsung program BRInita
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Buruan Sae Pajajaran Hegar, Neni, turut mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas tersedianya lahan pertanian kota yang kini bisa dimanfaatkan secara produktif oleh warga sekitar.
“Tadinya kami tidak punya lokasi untuk menanam, sekarang sudah ada wadahnya. Kami sangat gembira tentunya, bisa menikmati hasil panen bersama," ucap Neni.
Menurutnya, keberadaan kebun tersebut bukan hanya bermanfaat bagi ketahanan pangan keluarga, tetapi juga menjadi wadah kegiatan positif yang mempererat kebersamaan antarwarga.
BRInita beri dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan
Sejak diluncurkan pada 2022, Program BRInita telah menjangkau 31 lokasi dan memberi manfaat bagi lebih dari 1.160 jiwa di seluruh Indonesia. Program ini turut berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dengan sumbangan sebesar 86,48 persen secara umum dan 20,16 persen untuk IPM perempuan.
Dari sisi hasil pertanian, BRInita telah menghasilkan 9.544 kilogram sayuran segar, 112 tanaman obat keluarga (TOGA), serta berkontribusi terhadap penurunan stunting sebesar 11,27 persen.
Selain itu, program ini juga berdampak positif bagi lingkungan, di antaranya dengan menghasilkan 3.982 kilogram pupuk organik cair, 2.218 liter eco-enzim, 64 produk olahan pupuk, 80 kilogram maggot BSF, dan membantu menekan emisi gas rumah kaca sebesar 238,61 kilogram CO₂-eq dari budidaya hidroponik yang dilakukan warga.
Melalui komitmen berkelanjutan dan aksi nyata seperti BRInita, BRI Peduli terus menunjukkan peran aktifnya dalam mewujudkan kemandirian pangan, keseimbangan lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global saat ini.
(ADV)