Redaksi Pewarta.co.id
Rabu, Desember 10, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Ilustrasi. Pedagang di pasar tradisional. (Dok. Istimewa) |
PEWARTA.CO.ID — Pergerakan harga pangan nasional kembali menjadi sorotan pada Rabu (10/12/2025).
Data terbaru Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan dinamika harga yang bervariasi, di mana beberapa komoditas utama mengalami penurunan, sementara sebagian lainnya justru mencatat kenaikan.
Beras terkoreksi turun di semua jenis
Tiga jenis beras yang menjadi konsumsi utama masyarakat kembali mencatatkan penurunan harga. Beras premium turun 1,05 persen menjadi Rp15.416 per kilogram, disusul beras medium yang melemah 1,56 persen ke Rp13.383 per kilogram. Beras SPHP juga ikut terkoreksi 0,71 persen menjadi Rp12.363 per kilogram.
Penurunan harga beras hari ini diperkirakan berkaitan dengan membaiknya pasokan dari sejumlah sentra produksi, meski Bapanas belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab detail pergerakan harga tersebut.
Jagung naik, kedelai impor turun
Sementara itu, komoditas jagung mengalami kenaikan harga mencapai 0,96 persen menjadi Rp6.990 per kilogram. Sebaliknya, kedelai biji kering impor justru menurun 1,76 persen menjadi Rp10.592 per kilogram.
Dua komoditas ini biasanya sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca dan permintaan industri pakan, sehingga pergerakan harga dari keduanya jarang berjalan searah.
Harga bumbu dapur mayoritas turun
Kelompok bumbu dapur kembali memberikan angin segar bagi konsumen. Harga bawang merah turun cukup signifikan, yakni 5,19 persen menjadi Rp45.728 per kilogram, sementara bawang putih merosot 3,51 persen menjadi Rp36.459 per kilogram.
Cabai-cabaian juga mengalami koreksi harga. Cabai merah keriting turun 1,27 persen ke Rp61.261 per kilogram, cabai merah besar anjlok 6,69 persen ke Rp52.233 per kilogram, dan cabai rawit merah turun 3,26 persen menjadi Rp70.641 per kilogram.
Meski masih berada di kisaran harga tinggi, penurunan ini memberi sedikit kelonggaran bagi pedagang kecil maupun konsumen rumah tangga.
Harga protein hewani cenderung melemah
Kelompok daging dan telur rata-rata menunjukkan tren penurunan.
Harga daging sapi murni turun 0,63 persen menjadi Rp134.208 per kilogram, sementara daging ayam ras juga terkoreksi 0,40 persen menjadi Rp39.613 per kilogram. Telur ayam ras ikut turun 1,09 persen menjadi Rp30.946 per kilogram.
Komoditas gula konsumsi turut menunjukkan penurunan sebesar 1,11 persen menjadi Rp17.839 per kilogram.
Minyak goreng berbeda arah
Pergerakan harga minyak goreng berjalan tidak seragam.
Minyak goreng kemasan naik tipis 0,26 persen ke Rp21.075 per liter, sedangkan minyak goreng curah turun 1,94 persen menjadi Rp17.265 per liter. Minyakita juga ikut terkoreksi 3,15 persen menjadi Rp16.999 per liter.
Tren ini menunjukkan masih adanya ketidakstabilan harga di komoditas minyak goreng, yang kemungkinan dipengaruhi oleh fluktuasi bahan baku dan kondisi suplai.
Tepung, ikan, dan garam turut bergerak
Tepung terigu curah turun 0,28 persen menjadi Rp9.702 per kilogram, sementara tepung terigu kemasan melemah lebih dalam, yakni 1,33 persen menjadi Rp12.752 per kilogram.
Di sektor perikanan, harga ikan kembung naik 2,06 persen menjadi Rp44.074 per kilogram. Ikan tongkol turut naik 0,57 persen menjadi Rp35.701 per kilogram, sedangkan ikan bandeng naik tipis 0,24 persen menjadi Rp36.057 per kilogram.
Untuk garam konsumsi, harga turun 3,83 persen ke Rp11.071 per kilogram, memberikan sedikit ruang bagi konsumen mengingat garam termasuk kebutuhan rumah tangga harian.
Daging kerbau bervariasi
Komoditas daging kerbau menunjukkan pergerakan yang kontras.
Daging kerbau beku mengalami penurunan cukup signifikan, yakni 7,46 persen menjadi Rp99.143 per kilogram. Namun daging kerbau segar lokal justru naik 1 persen menjadi Rp142.273 per kilogram.
Perbedaan tren ini umumnya dipengaruhi oleh perbedaan sumber pasokan dan tingkat permintaan antara produk beku dan segar.



















































