Hammad Hendra
Selasa, Desember 23, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Askrindo cairkan klaim rp105 juta untuk UMKM korban banjir di Sumatera, proses hanya tiga hari. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menyalurkan klaim Asuransi Mikro (Asmik) senilai total Rp105 juta kepada 21 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah Sumatera.
Pembayaran klaim tersebut telah direalisasikan hingga Jumat ini sebagai bagian dari dukungan pemulihan pascabencana.
Direktur Bisnis Askrindo Budhi Novianto menyampaikan bahwa proses pencairan klaim dilakukan dengan sangat cepat.
Sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), klaim Asuransi Mikro wajib diselesaikan secara sederhana dan tanpa prosedur berbelit.
“Karena kami harus mengikuti arahan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kalau Asmik itu harus cepat, sederhana, dan tidak ribet, tiga hari langsung bayar, karena kami tidak menghitung berapa kerugiannya, tapi bentuknya santunan,” kata Budhi Novianto di Jakarta, Jumat.
Asuransi mikro: Premi murah, perlindungan nyata
Budhi menjelaskan, Asuransi Mikro memang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan dasar bagi pelaku usaha kecil dengan biaya premi yang sangat terjangkau.
Dengan premi hanya Rp40 ribu per tahun, pelaku UMKM sudah bisa mendapatkan manfaat santunan ketika terjadi musibah.
Rinciannya, pedagang yang berjualan menggunakan gerobak berhak memperoleh santunan sebesar Rp2,5 juta.
Sementara pemilik kios mendapatkan santunan hingga Rp5 juta, dan bagi pelaku usaha yang tempat usahanya menyatu dengan rumah, santunan dapat mencapai Rp20 juta.
Menurut Budhi, skema ini diharapkan mampu menjadi bantalan keuangan awal bagi UMKM agar bisa segera bangkit dan kembali beroperasi setelah bencana.
Nilai klaim berpotensi bertambah
Askrindo memperkirakan jumlah klaim Asuransi Mikro masih berpotensi meningkat.
Hal ini seiring dengan mulai pulihnya akses di wilayah terdampak serta kembali beroperasinya mitra agen penjualan produk asuransi, salah satunya jaringan ritel Alfamart.
“Kemungkinan (nilai klaim) akan bertambah seiring dengan situasi yang mulai normal dan Alfamart sudah buka kembali. Mereka (nasabah) akan mengajukan melalui Alfamart, menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk-nya ya, ID-nya bahwa dia adalah klien Askrindo,” ujarnya.
Askrindo lakukan asesmen asuransi kredit dan properti
Selain Asuransi Mikro, Askrindo juga tengah melakukan pemetaan potensi klaim dari lini Asuransi Kredit dan Asuransi Property All-Risk yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Direktur Keuangan & Pelaksana Tugas Direktur Teknik Askrindo Leonardo Henry Gavaza mengatakan, pihaknya saat ini berkoordinasi intensif dengan perbankan untuk mengidentifikasi nasabah Asuransi Kredit yang terdampak bencana.
Tak hanya itu, asesmen juga dilakukan terhadap aset-aset nasabah Asuransi Property All-Risk yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut.
Komitmen dukung pemulihan pascabencana
Meski belum dapat merinci nilai klaim dari kedua lini asuransi tersebut, Askrindo menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung proses pemulihan ekonomi pascabencana.
Dukungan ini diberikan sembari menunggu kebijakan relaksasi kredit yang sedang disiapkan pemerintah.
“Kami sudah standby (bersiaga) untuk melihat kira-kira dampaknya (dari bencana tersebut terhadap klaim asuransi) seperti apa. Untuk (asuransi) kredit ini memang belum (terlihat), karena biasanya klaim diajukan saat Kol 5 (Kolektibilitas 5 atau kredit macet lebih dari 180 hari),” jelas Leonardo Henry Gavaza.
Langkah cepat Askrindo dalam mencairkan klaim ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM di Sumatera untuk segera bangkit, menjaga kelangsungan usaha, serta memulihkan roda ekonomi di daerah terdampak bencana.



















































