BPJPH Dorong Sinergi Keuangan Syariah untuk Perkuat Ekosistem Halal Nasional

3 hours ago 5

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Senin, Desember 22, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

BPJPH Dorong Sinergi Keuangan Syariah untuk Perkuat Ekosistem Halal Nasional
BPJPH dorong sinergi keuangan syariah untuk perkuat ekosistem halal nasional. (Dok. BPJPH)

PEWARTA.CO.ID — Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menegaskan pentingnya sinergi keuangan syariah yang optimal guna memperkuat ekosistem halal nasional yang inklusif dan memiliki daya saing di tingkat global.

Kolaborasi lintas sektor dinilai mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan industri halal Indonesia.

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengatakan, penguatan sinergi keuangan sosial Islam dapat menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan komunitas halal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

"Upaya sinergi keuangan sosial Islam akan berdampak secara efektif dalam memberdayakan komunitas halal, memperkuat ekosistem halal, dan meningkatkan dampak sosial-ekonomi masyarakat," kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Halal bukan sekadar isu keagamaan

Haikal menekankan bahwa konsep halal saat ini telah mengalami transformasi signifikan.

Halal tidak lagi dipandang semata sebagai isu keagamaan, melainkan telah berkembang menjadi standar global yang menjunjung kualitas, keberlanjutan, serta kepercayaan konsumen.

"Halal bukan hanya soal agama, pun halal bukan hanya terbatas untuk Muslim saja. Halal is for everyone, halal is for everybody," ujar dia.

Menurut Haikal, perubahan cara pandang tersebut membuka peluang besar bagi produk halal Indonesia untuk bersaing di pasar internasional, seiring meningkatnya kesadaran global terhadap aspek kualitas dan keberlanjutan produk.

Diakui sebagai nilai universal dunia

Lebih lanjut, Haikal menjelaskan bahwa konsep halal kini diterima luas di berbagai negara dengan perspektif yang beragam.

Di Eropa, misalnya, halal diposisikan sebagai simbol kualitas dan standar tinggi, sementara di negara lain dipandang sebagai bagian dari pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"Orang Prancis, Belgia, dan Belanda menyebut halal sebagai elite concept. Di Inggris, halal dipahami sebagai bagian dari konsep semesta dan kembali ke green concept. Sementara masyarakat Tiongkok melihat halal sebagai growth economic engine. Ini menunjukkan bahwa halal adalah untuk semua," jelas Haikal.

Pandangan tersebut menegaskan bahwa halal telah melampaui batas geografis dan agama, serta menjadi nilai universal yang diterima lintas budaya dan pasar.

Peluang produk halal Indonesia ke pasar global

Haikal juga menyoroti pentingnya konsistensi produsen nasional dalam menerapkan standar halal.

Menurutnya, kepatuhan terhadap standar halal yang terintegrasi akan mendorong peningkatan produktivitas sekaligus memperluas akses pasar global bagi produk Indonesia.

Dengan sistem jaminan halal yang kuat dan terstandardisasi, produk halal nasional diyakini akan semakin kompetitif dan dipercaya di berbagai negara.

"Dengan standar halal yang kuat dan terintegrasi, maka produk halal nasional diyakini akan semakin diterima di berbagai negara," ujarnya.

Menutup pernyataannya, Haikal mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memandang halal sebagai konsep universal yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Karena itu, mari kita terima halal sebagai konsep universal," pungkas Haikal.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |