Rio Dewanto dan Barry Prima Hidupkan Legenda Banjar dalam Film Kuyank

6 hours ago 8

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, Desember 27, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Rio Dewanto dan Barry Prima Hidupkan Legenda Banjar dalam Film Kuyank
Rio Dewanto dan Barry Prima hidupkan legenda Banjar dalam film Kuyank. (Dok. Instagram/@film_realbarryprima)

PEWARTA.CO.ID — Aktor Rio Dewanto dan legenda film laga Indonesia Barry Prima dipastikan tampil bersama dalam film terbaru bertema cerita rakyat berjudul Kuyank.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 29 Januari 2026.

Disutradarai Johansyah Jumberan, Kuyank mengangkat cerita rakyat sebagai fondasi narasi dengan penekanan kuat pada konflik batin manusia dan tekanan keluarga dalam menentukan pilihan hidup.

“Kami menjadikan cerita rakyat sebagai dasar cerita dengan fokus utama pada emosi manusia serta tekanan keluarga dalam mempengaruhi keputusan seseorang,” ujar sutradara Johansyah Jumberan di Jakarta, Selasa.

Diproduksi oleh DHF Entertainment, film ini menyoroti konflik rumah tangga pasangan Rusmiati (Putri Intan Kasela) dan Badri (Rio Dewanto).

Keduanya nekat menikah meski dibayangi ramalan adat yang menyebutkan persatuan mereka akan membawa kesialan.

Ketegangan dalam hubungan suami-istri tersebut kian meningkat ketika keluarga besar menuntut hadirnya keturunan sebagai upaya mematahkan ramalan buruk yang dipercaya turun-temurun.

Tekanan ini mendorong para tokoh berada dalam situasi terjepit, baik secara emosional maupun sosial.

Legenda Urban Kalimantan

Cerita Kuyank berlatar tujuh tahun sebelum peristiwa dalam semesta Saranjana Universe.

Kisahnya dikembangkan dari legenda urban Kalimantan dan disajikan dengan dialog berbahasa Banjar, memperkuat nuansa lokal yang kental.

Dalam kondisi terdesak, karakter utama dipaksa mengambil keputusan besar demi menjaga martabat serta keutuhan rumah tangga.

Namun, pilihan tersebut justru memicu rangkaian peristiwa misterius yang mengancam keselamatan warga di sekitar mereka.

Putri Intan Kasela menilai perannya sebagai representasi perempuan yang terhimpit oleh keadaan dan tekanan lingkungan terdekat.

Karakter Rusmiati digambarkan berada pada titik keputusasaan, dihadapkan pada tuntutan adat, keluarga, dan realitas hidup yang tak mudah.

Diperkuat aktor senior

Selain Rio Dewanto, film ini juga menghadirkan Barry Prima yang memerankan tokoh Utuh Ampong. Kehadiran aktor senior tersebut diharapkan mampu memperkuat representasi budaya Banjar sekaligus memberi bobot dramatik pada cerita.

Naskah film ditulis oleh Asaf Antariksa bersama Johansyah Jumberan, dengan jajaran pemain pendukung antara lain Dayu Wijanto, Ochi Rosdiana, Jolene Marie, Ananda George, dan Betari Ayu.

Film berdurasi 98 menit ini telah mengantongi klasifikasi usia 13 tahun ke atas (13+) dari Lembaga Sensor Film (LSF), sehingga dapat dinikmati oleh penonton remaja dan dewasa.

Sentuhan teknis dan budaya

Dari sisi produksi, Kuyank diproduseri oleh Johansyah Jumberan dan Victor G. Pramusinto.

Musisi lokal Jeff Banjar dipercaya mengisi musik latar, sementara efek visual digarap oleh LMN Studio untuk mendukung atmosfer misteri dalam cerita.

Proyek ini juga melibatkan Teguh Raharjo sebagai penyunting gambar serta Alunan Audio Post untuk penataan suara, guna memastikan kualitas teknis dan pengalaman sinematik yang maksimal bagi penonton.

Sebagai bagian dari strategi promosi, DHF Entertainment meluncurkan cuplikan dan poster resmi film Kuyank di Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Ibu.

Momentum tersebut dipilih untuk menegaskan perspektif perjuangan perempuan yang menjadi salah satu benang merah dalam cerita.

Film Kuyank dijadwalkan tayang serentak di jaringan bioskop Indonesia mulai akhir Januari 2026.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |