Bram Edo
Senin, Desember 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Kemunculan dua bibit Siklon Tropis 96S dan 98S terdeteksi radar BMKG. |
PEWARTA.CO.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul terdeteksinya dua bibit siklon tropis, yakni 96S dan 98S, di wilayah selatan perairan Indonesia.
Kehadiran dua sistem cuaca tersebut dinilai berpotensi memicu dampak tidak langsung berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah perairan dan pesisir Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
BMKG menjelaskan, Bibit Siklon Tropis 96S mulai terpantau sejak Selasa, 24 Desember 2025, sekitar pukul 18.00 UTC atau Rabu dini hari pukul 01.00 WIB. Saat ini, sistem tersebut berada di Samudra Hindia bagian selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sistem Bibit Siklon Tropis 96S memiliki peluang rendah menjadi siklon tropis dalam periode 24 jam ke depan,” ungkap BMKG lewat akun Instagram resminya, @infobmkg, Minggu (28/12/2025).
Meski peluang berkembang menjadi siklon tropis terbilang kecil, BMKG menegaskan bahwa dampak tidak langsung dari Bibit Siklon 96S tetap perlu diwaspadai hingga 24 jam ke depan, tepatnya pada 29 Desember 2025.
Dampak cuaca yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 96S antara lain potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, sistem ini juga berpeluang memicu peningkatan tinggi gelombang laut sekitar 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah perairan, seperti perairan selatan Jawa Tengah sampai Jawa Timur, perairan selatan Bali hingga Pulau Timor, serta Laut Sawu.
Tak hanya itu, BMKG menyebutkan adanya potensi gelombang laut lebih tinggi, yakni mencapai 2,5 hingga 4,0 meter, di Samudra Hindia selatan Bali bagian tengah hingga wilayah perairan NTT. Kondisi ini dinilai berisiko bagi aktivitas pelayaran dan nelayan.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 98S mulai terdeteksi pada Jumat, 27 Desember 2025, sekitar pukul 00.00 UTC atau 07.00 WIB. Saat ini, posisi sistem tersebut berada di daratan Australia bagian utara.
“Sistem Bibit Siklon Tropis 98S memiliki peluang rendah hingga sedang menjadi siklon tropis dalam periode 24 jam ke depan,” ungkap BMKG.
Meski berada di wilayah Australia, Bibit Siklon Tropis 98S tetap berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.
BMKG memprediksi, hingga 24 jam ke depan atau pada 29 Desember 2025, sistem ini dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Maluku bagian tenggara dan Papua Selatan.
Selain hujan, Bibit Siklon 98S juga berpotensi menimbulkan gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di wilayah Laut Arafura bagian barat, tengah, dan timur.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, operator pelayaran, serta warga di wilayah pesisir dan rawan cuaca ekstrem, untuk terus memantau informasi terbaru dan peringatan dini cuaca guna mengantisipasi potensi risiko yang ditimbulkan oleh kedua bibit siklon tersebut.



















































