Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Desember 06, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| 96 Persen SPBU di Sumatera Kembali Beroperasi Pasca Bencana, Pertamina Pastikan Pasokan BBM–LPG Aman |
PEWARTA.CO.ID — Pasokan energi di Sumatera berangsur pulih setelah bencana yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.
PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) tetap aman, khususnya untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pemulihan dilakukan secara intensif, mengingat kebutuhan energi masyarakat di daerah terdampak terus meningkat.
Sejumlah langkah percepatan pun diambil, mulai dari pengoperasian SPBU, penambahan armada suplai, hingga pembukaan jalur distribusi alternatif bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa seluruh unit operasional kini bekerja maksimal untuk memastikan energi tetap tersalurkan tanpa hambatan.
“Pertamina terus melakukan pemantauan intensif terhadap stok dan distribusi BBM serta LPG. Hingga saat ini, seluruh kebutuhan energi masyarakat masih dapat terlayani. Kami juga mengupayakan akses untuk jalur distribusi kembali terbuka dengan Pemerintah Daerah, BPBD dan dukungan instansi terkait,” ujar Fahrougi dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
96 persen SPBU sudah aktif melayani
Berdasarkan data terbaru pada 4 Desember 2025, sebanyak 696 SPBU atau 96 persen dari total 727 SPBU di Aceh, Sumut, dan Sumbar sudah kembali beroperasi normal. Bahkan sebagian SPBU memperpanjang jam layanan hingga 24 jam guna memenuhi tingginya permintaan BBM di wilayah terdampak.
Pertamina juga menyiapkan tim khusus untuk memantau kondisi lapangan, memastikan rantai distribusi berjalan lancar, sekaligus merespons cepat potensi kendala di daerah yang masih terisolasi. Langkah ini dilakukan mengingat beberapa titik masih mengalami hambatan akses akibat kerusakan infrastruktur.
Pengalihan dan penambahan suplai BBM di berbagai wilayah
Di Aceh, Pertamina melakukan alih suplai BBM dari Terminal Krueng Raya untuk melayani SPBU di Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen. Langkah ini menggantikan pasokan dari Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe yang sebelumnya menjadi sumber utama.
Selain itu, suplai alternatif disiapkan dari berbagai terminal, antara lain:
- Fuel Terminal (FT) Medan
- FT Lhokseumawe
- IT Dumai
- FT Siantar
- FT Kisaran
Seluruhnya diaktifkan sebagai jalur darurat apabila kondisi cuaca di Medan kembali memburuk.
Untuk kawasan selatan dan utara Sibolga—meliputi Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, hingga Tapanuli Utara—Pertamina mengerahkan tambahan mobil tangki dari Dumai guna memastikan suplai BBM tetap stabil.
Distribusi LPG dijaga ketat, suplai darurat dikerahkan
Di sektor LPG, Pertamina memastikan 574 Agen LPG dan 71 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) beroperasi normal menyalurkan energi untuk rumah tangga, usaha, dan industri. Distribusi dipertebal ke wilayah yang akses daratnya masih terganggu.
Untuk daerah yang benar-benar terisolasi seperti sebagian wilayah Gunung Sitoli, suplai dilakukan menggunakan jalur laut. Pertamina mengirimkan LPG dari Teluk Bayur menggunakan Skid Tank untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Sebagai upaya antisipasi tambahan, suplai darurat juga dikirim dari IT Dumai ke SPBE di Sumatera Utara. Sementara itu, untuk wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah yang masih terputus akses daratnya, distribusi LPG dilakukan melalui jalur laut dari Teluk Kabung dan SPBE Sitoli.
Fahrougi kembali menegaskan komitmen Pertamina:
“Sebagian besar fasilitas penyaluran LPG telah beroperasi normal dalam menyalurkan LPG ke pangkalan dan masyarakat. Pertamina terus melakukan monitoring harian guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan di tengah situasi darurat,” katanya.
Koordinasi dengan pemerintah daerah terus diperkuat
Pertamina memastikan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, aparat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus dilakukan agar kelancaran distribusi energi tidak terganggu situasi darurat.
“Dalam situasi bencana, kebutuhan energi masyarakat menjadi prioritas kami. Pertamina memastikan layanan dan pasokan tetap tersedia serta memberikan dukungan penuh terhadap upaya penanggulangan dan pemulihan daerah terdampak,” tambah Fahrougi.
Agar distribusi energi semakin cepat kembali stabil, Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan harian, menghindari penimbunan, serta melaporkan potensi penyalahgunaan distribusi energi ke Pertamina Contact Center 135.



















































