BTN Perkuat Modal Inti Rp2 Triliun, Siap Tancap Gas Pembiayaan Perumahan

10 hours ago 11

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Sabtu, Desember 27, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

BTN Perkuat Modal Inti Rp2 Triliun, Siap Tancap Gas Pembiayaan Perumahan
BTN perkuat modal inti Rp2 triliun, siap tancap gas pembiayaan perumahan. (Dok. BTN)

PEWARTA.CO.ID — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengambil langkah strategis memperkuat struktur permodalan dengan menerima Pinjaman Pemegang Saham (shareholder loan/SHL) senilai Rp2 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).

Penguatan ini ditujukan untuk menjaga kesinambungan ekspansi bisnis, khususnya pembiayaan sektor perumahan yang menjadi tulang punggung BTN.

Fasilitas pinjaman tersebut dikategorikan sebagai modal inti tambahan atau Additional Tier 1 (AT1) sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga langsung memperkuat permodalan inti perseroan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, langkah penguatan modal dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan perumahan nasional yang terus tumbuh.

"Posisi permodalan BTN berada pada level yang sehat, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di kisaran 18-19 persen. Shareholder loan ini disiapkan untuk menjaga ruang ekspansi kredit tetap memadai, seiring dengan pertumbuhan pembiayaan perumahan yang terus berjalan," ujar Nixon dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Kredit perumahan dominasi portofolio

Hingga kuartal III 2025, BTN mencatat total penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp381,03 triliun.

Dari jumlah tersebut, sektor perumahan masih mendominasi dengan porsi sebesar Rp322,53 triliun.

Tingginya kontribusi pembiayaan perumahan membuat BTN membutuhkan struktur permodalan yang semakin kuat agar ekspansi kredit dapat berlanjut tanpa menekan rasio permodalan.

Instrumen AT1 bersifat perpetual dan non-dilutif

Shareholder loan Rp2 triliun tersebut diklasifikasikan sebagai instrumen Additional Tier 1 yang bersifat perpetual (tanpa jatuh tempo), subordinasi, serta non-dilutif.

Dengan karakteristik ini, tambahan modal dapat langsung memperkuat Tier 1 Capital BTN tanpa kewajiban pelunasan pokok dalam jangka pendek.

Struktur tersebut juga dinilai tidak membebani likuiditas harian maupun struktur pendanaan perseroan.

"Tambahan modal inti ini memberikan fleksibilitas bagi BTN untuk mengelola pertumbuhan kredit secara lebih terukur dan prudent, khususnya untuk mendukung pembiayaan perumahan dan ekosistem terkait, sekaligus menjaga ketahanan permodalan jangka panjang," kata Nixon.

Selaras dengan kepentingan pemegang saham

Shareholder loan diberikan oleh DAM selaku pemegang saham BTN, mencerminkan keselarasan kepentingan jangka panjang dalam memperkuat daya saing dan nilai perusahaan.

Transaksi ini juga merupakan transaksi afiliasi yang telah dilaksanakan sesuai POJK No. 42/POJK.04/2020.

BTN menegaskan, transaksi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan dan telah melalui proses tata kelola serta penilaian kewajaran oleh pihak independen.

Ke depan, penguatan modal inti melalui skema shareholder loan diharapkan mampu memperbesar peran BTN dalam mendukung program perumahan nasional, sekaligus memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat.

"Penguatan modal ini diharapkan semakin memperkuat peran BTN dalam mendukung program perumahan nasional dan memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat, sejalan dengan visi BTN sebagai mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia serta perannya sebagai mitra utama pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan," tutup Nixon.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |