Redaksi Pewarta.co.id
Senin, Desember 01, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Ekspor RI Tembus USD234 Miliar, BPS Ungkap Kinerja Nonmigas Menguat Tajam Sepanjang 2025 |
PEWARTA.CO.ID — Kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan pergerakan positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai ekspor nasional dari Januari hingga Oktober 2025 mencapai USD234,04 miliar, menandai kenaikan signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa tren pertumbuhan tersebut masih didorong oleh sektor-sektor kuat yang menopang ekspor nonmigas.
"Sepanjang Januari hingga Oktober 2025 total nilai ekspor mencapai USD234,04 miliar atau naik 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Pudji dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (1/12/2025).
Ekspor nonmigas mendominasi pertumbuhan
Pada periode ini, ekspor nonmigas mencatat performa gemilang dengan nilai USD223,12 miliar, tumbuh 8,42 persen secara tahunan. Angka ini menjadi penopang utama kenaikan ekspor nasional, terutama karena ekspor migas justru merosot 16,11 persen ke angka USD10,93 miliar.
BPS menilai lonjakan ekspor nonmigas terutama disebabkan kontribusi kuat dari sektor industri pengolahan dan pertanian. Industri pengolahan bahkan menjadi motor pertumbuhan dengan andil 11,68 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan signifikan meliputi:
- Minyak kelapa sawit
- Logam dasar bukan besi
- Barang perhiasan dan barang berharga
- Kimia dasar organik berbahan pertanian
- Semikonduktor dan komponen elektronik lainnya
Komoditas-komoditas tersebut dinilai menjadi tulang punggung ekspor nonmigas Indonesia sepanjang tahun berjalan.
China tetap jadi pasar utama, AS & ASEAN ikut menguat
Dari sisi negara tujuan, China masih mempertahankan posisinya sebagai pangsa terbesar ekspor nonmigas Indonesia. Sepanjang Januari–Oktober 2025, ekspor ke Negeri Tirai Bambu mencapai USD52,45 miliar, naik 8,19 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Selain China, sejumlah kawasan lain turut mengalami kenaikan permintaan terhadap produk Indonesia. Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa tercatat naik secara kumulatif. Namun, ekspor ke India mengalami penurunan, menjadi satu-satunya pasar besar yang melemah pada periode ini.
Kinerja Oktober 2025 turun, migas jadi penyebab utama
Meski secara kumulatif ekspor RI masih menunjukkan perbaikan, BPS mencatat bahwa kinerja ekspor pada Oktober 2025 justru mengalami kontraksi. Pada bulan tersebut, nilai ekspor tercatat USD24,24 miliar, turun 2,31 persen secara tahunan.
Penurunan paling tajam terjadi pada sektor migas, yang anjlok 33,60 persen menjadi hanya USD0,89 miliar. Di sisi lain, ekspor nonmigas melemah tipis 0,51 persen, berada pada posisi USD23,34 miliar.
BPS menegaskan bahwa penyebab turunnya kinerja ekspor bulanan terutama dipicu oleh merosotnya nilai ekspor pada komoditas migas, khususnya minyak mentah, hasil minyak, dan gas.
Dengan kondisi tersebut, tren ekspor Indonesia tahun 2025 masih menunjukkan arah positif, terutama dari kontribusi sektor industri pengolahan yang terus memperkuat daya dorong ekspor nonmigas, meski fluktuasi bulanan masih terpengaruh oleh sektor migas yang belum stabil.



















































