Viral Gus Elham Cium Anak di Panggung, PBNU Tegur Keras: Dakwah Tak Boleh Nodai Martabat

9 hours ago 10

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, November 14, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Dakwah Tak Boleh Nodai Martabat
Aksi Gus Elham mencium anak kecil di panggung mendapat teguran keras dari PBNU.

PEWARTA.CO.ID — Sebuah video yang memperlihatkan pendakwah asal Kediri, Jawa Timur, Elham Yahya Luqman atau Gus Elham, mencium seorang anak kecil saat berada di panggung, mendadak viral dan menuai kecaman luas.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut menanggapi dan menilai tindakan tersebut tidak sesuai etika dakwah serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung dalam Islam.

Ketua PBNU, Alissa Wahid, menyampaikan keprihatinannya atas perilaku sang pendakwah. Dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Rabu (12/11/2025), ia menegaskan bahwa segala bentuk tindakan yang merendahkan martabat manusia, terutama anak-anak, merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip dakwah Islam yang mengedepankan kelembutan dan kebijaksanaan.

"Itu menodai nilai-nilai dakwah sendiri yang seharusnya memberikan teladan melalui sikap dan lakunya kepada umat," kata Alissa.

Ia menambahkan bahwa NU memiliki amanah besar sebagai penjaga kemaslahatan umat dengan berlandaskan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah.

Oleh karena itu, setiap bentuk tindakan yang mencederai Maqashid Syariah—terutama perlindungan terhadap kehormatan manusia (hifdz al-‘irdh)—tidak dapat ditoleransi.

"Prinsip maqashid syariah inilah yang harus dipegang dan menjadi pertimbangan utama para pendakwah," ujarnya.

PBNU tegaskan pentingnya akhlak dan keteladanan pendakwah

Menurut Alissa, para kiai dan pendakwah mendapat penghormatan dari umat bukan semata karena status, melainkan karena keilmuan, kearifan, dan peran mereka sebagai pengayom. Karena itu, setiap tokoh agama harus menjaga akhlak agar tetap pantas menjadi panutan.

"Sebab, sejatinya kiai-nyai, pendakwah secara umum juga merupakan guru yang sudah sepantasnya digugu dan ditiru," tuturnya.

Ia mengajak seluruh jamaah dan struktur NU menciptakan ruang aman bagi anak-anak, santri, dan kelompok rentan lainnya.

PBNU, kata Alissa, terus memperkuat perlindungan di lingkungan pesantren melalui pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan di Pesantren (SAKA), yang menangani praktik kekerasan, pelecehan, serta penyimpangan lain.

"Pembentukan SAKA merupakan wujud nyata komitmen PBNU dalam menjaga marwah pesantren serta memastikan lingkungan dakwah dan pendidikan Islam tetap berlandaskan kasih sayang, akhlak mulia, dan perlindungan terhadap kemanusiaan, serta maqashid syariah," jelasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan tegas:

"Dakwah harus menumbuhkan kemuliaan, bukan menistakan martabat manusia."

Gus Elham sampaikan permintaan maaf

Di tengah meluasnya kritik publik, Gus Elham memberikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui video yang diunggah di akun Instagram @fuadbakh. Pendakwah muda itu mengakui bahwa tindakannya merupakan kekhilafan pribadi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kediri, 11 November 2025 jam 14.00 WIB. Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki, saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi," kata Gus Elham.

Ia menegaskan akan memperbaiki diri dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting.

"Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini menjadi pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang dan saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak sesuai dengan norma agama, etika dan budaya bangsa, serta menjunjung akhlakulkarimah," sambungnya.

Gus Elham mengaku bahwa video tersebut merupakan rekaman lama yang sudah dihapus dari media resminya.

"Perlu saya sampaikan bahwa video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari seluruh media resmi kami," ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa anak-anak di dalam video itu berada di bawah pengawasan orang tua mereka serta rutin mengikuti kegiatan pengajiannya.

"Dan perlu saya sampaikan bahwa anak dalam video viral tersebut adalah mereka yang dalam pengawasan orang tuanya yang mengikuti rutinan pengajian saya," kata dia.

Meski begitu, ia tetap menyampaikan penyesalan mendalam.

"Namun demikian, saya tetap memohon maaf atas hal tersebut. Demikian permohonan maaf dan klarifikasi ini saya sampaikan. Semoga Allah Taala mengampuni kekhilafan kita semua dan senantiasa membimbing langkah kita di jalan kebaikan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |