Redaksi Pewarta.co.id
Kamis, Desember 04, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Viral Video 19 Minutes Full Version, Pakar Imbau Waspadai Bahaya Kejahatan Digital dari Link yang Beredar |
PEWARTA.CO.ID — Dalam beberapa hari terakhir, istilah “viral videos 19 minutes” ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, hingga X (dulu Twitter).
Banyak warganet penasaran dan mencoba mencari “full version video” yang dikabarkan beredar. Meski begitu, hingga kini belum ditemukan bukti valid yang menunjukkan video tersebut benar-benar eksis.
Di balik keriuhan ini, para ahli menilai isu ini sedang dimanfaatkan kelompok tertentu untuk melancarkan kejahatan digital.
RELEVAN DIBACA!
Heboh Viral Videos 19 Minutes di Instagram, TikTok, dan X, Bagaimana Faktanya?
Mode baru kejahatan siber berdasarkan sensasi viral
Fenomena video 19 menit ini dimanfaatkan sebagai umpan (bait content) untuk menarik korban. Pelaku kejahatan siber biasanya memanfaatkan situasi viral untuk menyebarkan:
- Program jahat (malware)
- Virus penyadap kamera dan mikrofon
- Aplikasi palsu berkedok “pemutar video”
- Situs yang mencuri akses perangkat
Tindakan ini bisa memengaruhi perangkat dan akun digital korbannya dalam jangka panjang.
MASIH TERKAIT!
Tidak ada bukti video asli beredar
Media internasional dan pakar keamanan menyebut tidak ada rekaman, identitas, atau sumber asli yang bisa diverifikasi pada isu video 19 menit. Artinya, seluruh link full version yang beredar kemungkinan besar direkayasa untuk tujuan penipuan atau kejahatan digital.
JANGAN LEWATKAN!
Link Download Videos 19 Minutes Tersebar di Medsos, Ahli Ingatkan Risiko Pencurian Data
Jenis kejahatan digital yang dapat terjadi
Begitu pengguna mengklik link yang salah, perangkat mereka bisa terinfeksi. Efeknya beragam, seperti:
- Pengambilalihan akun pribadi
- Pencurian data kartu kredit
- Penyalahgunaan identitas untuk tindak penipuan
- Pengendalian perangkat dari jarak jauh (remote access)
- Pemerasan menggunakan data pribadi
Kejahatan digital seperti ini semakin marak karena memanfaatkan sensasi yang viral tanpa konfirmasi kebenaran.
Isu semacam ini biasanya bergerak cepat dan mencari korban yang mudah tergiur oleh rasa penasaran. Karena tidak ada bukti keberadaan video asli, maka setiap link, terlebih tersemat embel-embel full version sangat patut dicurigai.



















































