Sulteng Diterjang Bencana Beruntun, Warga Panik Saat Puting Beliung hingga Abrasi Mengancam

3 hours ago 6

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Minggu, November 23, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Sulteng Diterjang Bencana Beruntun, Warga Panik Saat Puting Beliung hingga Abrasi Mengancam
Sulteng diterjang bencana beruntun, warga panik saat puting beliung hingga abrasi mengancam. (Dok. BPBD Kalteng)

PEWARTA.CO.ID — Rentetan bencana alam melanda tiga kabupaten di Sulawesi Tengah dalam dua hari terakhir.

Angin puting beliung, banjir, dan abrasi pantai terjadi berurutan di Tolitoli, Morowali Utara, dan Buol, membuat warga panik dan berupaya menyelamatkan diri saat cuaca ekstrem menerjang daerah mereka.

Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 11.30 Wita di Desa Dadakitan, Dusun Daleg, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.

Angin puting beliung yang datang tanpa peringatan merusak dua rumah warga satu rusak berat dan satu rusak ringan.

Dua keluarga, yakni keluarga Fadli Lombo dan Benny Zulfikar Lombo, terdampak langsung.

Satu keluarga bahkan harus mengungsi karena rumah mereka sudah tidak layak ditempati. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

“Assessment sudah dilakukan dan kebutuhan mendesak berupa logistik PB serta perbaikan atap sedang ditangani,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa warga sempat ketakutan ketika angin kencang merobek atap dan menumbangkan material di sekitar permukiman.

Tak lama berselang, banjir merendam Kabupaten Morowali Utara setelah hujan deras mengguyur sejak Kamis (20/11/2025) pukul 17.00 Wita.

Debit air di anak Sungai Kasimpo dan Sungai Tobungka meluap, membanjiri Desa Saemba di Kecamatan Mori Atas. Sedikitnya 12 rumah terendam dengan total 30 jiwa terdampak.

Hingga pukul 23.00 Wita, air masih menggenangi kawasan tersebut.

Tim TRC dan BPBD Morowali Utara melakukan penilaian cepat, sementara warga dihantui kekhawatiran banjir semakin tinggi karena hujan belum berhenti.

Bencana lainnya terjadi sehari sebelumnya, pada Rabu (19/11/2025) pukul 17.30 Wita, ketika gelombang tinggi dan pasang laut menghantam pesisir Desa Busak 1, Dusun Kano, Kecamatan Karamat, Kabupaten Buol.

Abrasi mengikis bibir pantai dan mengancam 11 rumah milik 14 KK atau 64 jiwa.

Meski tak ada warga yang mengungsi, situasi disebut kritis terutama saat air laut pasang. BPBD Buol terus memantau perubahan gelombang dan menyiapkan logistik darurat.

BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.

Koordinasi dengan TRC di tiga wilayah terdampak terus dilakukan untuk memastikan penanganan cepat serta penyaluran bantuan tetap optimal.

“Seluruh laporan dari Tolitoli, Morowali Utara, dan Buol sedang kami tangani. Intensitas hujan dan gelombang tinggi berpotensi meningkat sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” ujar Akris.

Rangkaian bencana ini menjadi peringatan bagi masyarakat di pesisir dan dataran rendah Sulteng untuk tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi terus berlanjut.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |