Redaksi Pewarta.co.id
Senin, November 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Viral Perempuan Tanpa Busana Ludahi Alquran, Publik Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku |
PEWARTA.CO.ID — Gelombang kemarahan publik merebak di media sosial setelah beredar sebuah video yang menampilkan seorang perempuan tanpa busana, namun mengenakan kerudung, sambil memegang Alquran.
Aksi yang diduga sebagai bentuk pelecehan terhadap kitab suci tersebut membuat warganet di berbagai platform sontak resah.
Dalam potongan video yang beredar luas itu, perempuan muda tersebut terlihat meludahi Alquran sambil melontarkan kata-kata kasar.
Rekaman itu disebut-sebut berasal dari wilayah Jawa Timur dan langsung memicu perhatian warganet.
“Hallo @CCICPolri mohon atensinya khususnya wilayah Jawa Timur, kalau kami spill takut massa yang bergerak,” tulis akun X @dhemit_is_back yang turut menyebarkan peringatan tersebut. Unggahan itu langsung diserbu komentar publik yang mengecam aksi dalam video.
Reaksi warganet pun beragam. Sebagian menduga pelaku sedang berada dalam kondisi psikologis yang tidak stabil. Namun banyak pula yang mengekspresikan kemarahan dan menuntut agar kejadian ini segera ditangani aparat.
Kasubdit II Siber Bareskrim Polri, Kombes Rizki Agung, memastikan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah cepat. Ia menyebut penyelidikan langsung dilakukan begitu video itu viral.
“Sedang kami profiling,” ujarnya dikutip dari iNews Cirebon, Sabtu (22/11/2025).
Profiling itu mencakup identifikasi pelaku, memastikan lokasi pembuatan video, serta menilai kondisi kejiwaan perempuan tersebut. Polisi juga mengingatkan masyarakat agar tidak ikut menyebarkan video itu mengingat kontennya sensitif dan berpotensi memicu kegaduhan sosial.
Di sisi lain, sejumlah warganet mendesak pemerintah daerah serta dinas sosial untuk ambil bagian. Banyak yang menilai bahwa perempuan dalam video itu mungkin membutuhkan penanganan medis maupun bantuan psikologis.
Hingga kini, proses penyelidikan terus berjalan, sementara publik menunggu langkah lanjutan aparat untuk mengungkap motif serta kondisi pelaku sebenarnya.



















































