Hammad Hendra
Sabtu, Januari 04, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
Bali butuh teknologi pengolahan sampah jadi energi listrik. (Dok. ANTARA) |
Bali, Pewarta.co.id – Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menegaskan pentingnya penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) untuk mengatasi persoalan sampah di wilayahnya.
Langkah ini dinilai mampu menekan timbulan sampah sekaligus menyediakan energi alternatif.
“Kami berkomitmen melakukan berbagai upaya mengatasi masalah sampah,” kata Mahendra Jaya dalam rapat koordinasi penanganan sampah bersama pemerintah pusat di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (3/1).
Beragam upaya pengelolaan sampah
Menurut Mahendra, pemerintah provinsi telah mengupayakan berbagai solusi, seperti pembangunan Tempat Pengolahan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), serta pemilahan sampah berbasis sumber.
Selain itu, teknologi modern juga mulai diterapkan.
Namun, langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah sampah sepenuhnya, terutama di TPA Regional Sarbagita, Suwung, Denpasar.
Saat ini, TPA tersebut mengalami kelebihan kapasitas, dengan volume sampah harian mencapai 1.100-1.200 ton dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Tumpukan sampah di lokasi ini telah mencapai ketinggian sekitar 35 meter di atas permukaan laut.
Ancaman lingkungan dari open dumping
Pengelolaan sampah di TPA Suwung masih menggunakan sistem pembuangan terbuka (open dumping), yang berpotensi mencemari lingkungan, termasuk udara, air, dan tanah.
Sistem ini juga dinilai tidak lagi layak untuk mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Mahendra menambahkan, PSEL diharapkan menjadi solusi untuk menggantikan metode pengelolaan sampah lama di TPA Suwung.
“Kami terus berupaya meminta dukungan dari pusat. Jika diizinkan, Bali sudah saatnya memiliki waste to energy,” tegasnya.
Dukungan dari pemerintah pusat
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Gubernur Bali mengenai strategi penutupan TPA Suwung.
Salah satu rencana yang disiapkan adalah pembangunan fasilitas PSEL di Bali.
“PSEL atau waste to energy itu direncanakan untuk kami bangun, dan ini sedang dalam tahap pengembangan,” kata Hanif.
Pertemuan yang membahas penanganan masalah sampah di Bali ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Kementerian Pekerjaan Umum, forum komunikasi pimpinan daerah di Bali, dan instansi terkait lainnya.
Solusi untuk masa depan
Dengan adanya rencana pembangunan PSEL, pemerintah pusat dan daerah diharapkan mampu mengatasi permasalahan sampah yang kian mendesak.
Teknologi ini diharapkan tidak hanya membantu menjaga lingkungan Bali tetap bersih tetapi juga mendukung pengembangan energi terbarukan untuk masa depan.