Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melewatkan Sarapan

4 weeks ago 26

Pewarta Network

Pewarta Network

Senin, Januari 06, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melewatkan Sarapan
Ilustrasi - Sajian menu sarapan. (Dok. Google Image).

PEWARTA.CO.ID - Banyak orang kerap melewatkan sarapan karena terburu-buru, kurang fokus, atau sekadar tidak merasa lapar di pagi hari. Namun, keputusan untuk tidak sarapan bisa memiliki dampak yang tidak disadari, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada kebiasaan dan kondisi tubuh.

Menurut para ahli, sarapan idealnya mengandung kombinasi protein, serat, dan lemak sehat yang membantu menstabilkan gula darah, memberikan energi, serta menjaga rasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, sarapan membantu mengurangi risiko makan berlebihan di kemudian hari.

Dampak Melewatkan Sarapan

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melewatkan Sarapan
Ilustrasi - Orang yang tidak mau sarapan. (Dok. Google Image).

1. Pengaruh pada Pola Makan Hari Itu
Ahli gizi Lindsay Malone menjelaskan bahwa saat seseorang melewatkan sarapan, tubuh biasanya akan menggantikan kekurangan kalori di sesi makan berikutnya. "Dan kemudian Anda mungkin makan sepertiga kalori Anda dengan ngemil setelah makan malam," kata Malone.

Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh mencerna lebih banyak makanan saat seharusnya beristirahat, yang berpotensi mengganggu kualitas tidur dan memicu kenaikan berat badan.

2. Tubuh Berhenti Mengirim Isyarat Lapar
Ivory Loh, ahli gizi terdaftar di Seattle, menjelaskan bahwa jika kebiasaan tidak sarapan berlangsung lama, tubuh bisa berhenti mengirimkan sinyal lapar di pagi hari.

"Seolah-olah tubuh Anda mengirim pesan teks kepada Anda, dengan tenang, dan Anda tidak menjawabnya. Lalu tubuh Anda mulai memanggil, lalu menelepon dengan cepat. Saat Anda mulai memperhatikan, tubuh Anda berteriak dengan nada mendesak," kata Loh.

Ketika akhirnya rasa lapar muncul, sering kali dorongan ini diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mudah didapat, yang mungkin kurang bernutrisi.

3. Efek Kopi Sebagai Pengganti Sarapan
Bagi sebagian orang, kopi sering menjadi pengganti sarapan. Namun, meskipun kopi—terutama yang dicampur susu—dapat menekan nafsu makan dan memberi energi sementara, efek ini tidak berlangsung lama. Setelah beberapa jam, rasa lapar yang tertunda bisa datang dengan intensitas yang lebih besar, membuat seseorang kehilangan fokus dan cenderung makan berlebihan.

Alternatif dan Saran Ahli

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melewatkan Sarapan
Ilustrasi - Bahan dari pembuatan smoothie sebagai pengganti menu sarapan. (Dok. Google Image).

Lauren Au, seorang profesor madya nutrisi di University of California-Davis, merekomendasikan untuk tetap mengonsumsi makanan ringan jika sarapan besar terasa sulit dilakukan. "Setidaknya perlu makan seperti yoghurt serta pisang," sarannya.

Pilihan lainnya adalah smoothie atau menambahkan satu sendok kolagen dalam kopi untuk menambah asupan protein, tambah Malone.

Puasa Intermiten: Tidak untuk Semua Orang

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melewatkan Sarapan
Ilustrasi - Jadwal intermitten fasting. (Dok. Google Image).

Malone juga menjelaskan bahwa puasa intermiten yang melibatkan pembatasan jam makan dapat membantu menurunkan berat badan dan menstabilkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, pendekatan ini tidak boleh dilakukan sembarangan.

"Penderita diabetes, khususnya, harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk membuat rencana, karena gula darah tinggi atau rendah dapat berbahaya," tegas Malone.

Sarapan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Namun, memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup sepanjang hari adalah hal yang penting. "Jangan jadikan sarapan sebagai renungan," kata Loh.

Bagi Anda yang tidak terbiasa sarapan, tetaplah memilih opsi ringan dan bernutrisi untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |