Industri OTT Indonesia Melonjak Sepanjang 2025, Nonton via Streaming Jadi Gaya Hidup

9 hours ago 12

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, Desember 19, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Industri OTT Indonesia Melonjak Sepanjang 2025, Nonton via Streaming Jadi Gaya Hidup
Industri OTT Indonesia Melonjak Sepanjang 2025, Nonton Streaming Jadi Gaya Hidup. (Foto: Dok. StockSnap)

PEWARTA.CO.ID — Tahun 2025 menandai fase penting bagi perkembangan industri streaming di Indonesia. Perubahan kebiasaan menonton, meluasnya penetrasi digital, serta semakin kuatnya konten lokal membuat layanan OTT (over-the-top) bertransformasi dari sekadar pilihan alternatif menjadi medium hiburan utama masyarakat.

Streaming kini tidak lagi diposisikan sebagai pelengkap televisi konvensional. Bagi banyak orang, platform digital justru menjadi rujukan utama untuk menikmati film, serial, hingga siaran olahraga secara fleksibel sesuai kebutuhan dan gaya hidup.

Pertumbuhan tontonan melonjak signifikan

Berdasarkan rangkuman data internal platform Vidio sepanjang 2025, industri streaming nasional mencatat laju pertumbuhan yang jauh lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.

Total durasi tontonan meningkat lebih dari 34 persen dibanding 2024, sementara rata-rata waktu menonton per pengguna tumbuh sekitar 22 persen.

Peningkatan ini mencerminkan keterikatan audiens yang semakin kuat terhadap platform streaming. Tak hanya jumlah penonton yang bertambah, basis pelanggan berbayar di industri OTT juga terus meluas hingga menembus jutaan pengguna aktif di berbagai wilayah Indonesia.

Penonton semakin inklusif dan engagement menguat

Dari sisi demografi, pertumbuhan penonton streaming menunjukkan pola yang semakin merata.

Penonton perempuan mencatat kenaikan paling menonjol dengan pertumbuhan jumlah pengguna mencapai 31 persen secara tahunan. Bahkan, durasi tontonan kelompok ini melonjak drastis hingga 89 persen year on year, menandakan keterlibatan yang jauh lebih intens.

Sementara itu, penonton laki-laki juga memperlihatkan tren positif. Jumlah penonton meningkat sekitar 6 persen, disertai kenaikan durasi menonton hingga 24 persen.

Data tersebut menegaskan bahwa layanan streaming kini relevan lintas gender dengan pola konsumsi yang semakin beragam.

Tak lagi terpusat di kota besar

Dari sisi geografis, kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya masih menjadi pusat utama pertumbuhan dengan kenaikan durasi menonton di atas 30 persen secara tahunan. Namun, perkembangan signifikan juga terlihat di luar wilayah metropolitan.

Daerah seperti Bali, Kalimantan Tengah dan Timur, Sumatra Barat, hingga Maluku Utara menunjukkan peningkatan konsumsi streaming yang konsisten.

Fenomena ini menjadi indikator bahwa akses digital dan minat terhadap hiburan OTT semakin merata, membuka babak baru pertumbuhan industri streaming secara nasional.

Gen Z jadi motor penggerak utama

Generasi Z atau Gen Z tampil sebagai kekuatan paling berpengaruh dalam ekosistem streaming Indonesia. Kelompok usia ini tidak hanya menjadi penonton aktif, tetapi juga pembentuk tren dan percakapan di ruang digital.

Penonton berusia di bawah 17 tahun mencatat pertumbuhan jumlah pengguna hingga 78 persen, dengan lonjakan durasi menonton mencapai 145 persen.

Sementara kelompok usia 18–24 tahun tumbuh sekitar 65 persen, dengan durasi tontonan hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Bagi Gen Z, streaming berfungsi sebagai ruang hiburan sekaligus sarana ekspresi diri.

Mobile masih dominan, Smart TV ikut menguat

Sepanjang 2025, pertumbuhan streaming terjadi di hampir semua jenis perangkat. Aplikasi mobile tetap menjadi tulang punggung, ditandai lonjakan penggunaan iOS hingga 75 persen secara tahunan dan Android sebesar 31 persen.

Di sisi lain, penggunaan Smart TV juga mengalami kenaikan sekitar 34 persen. Tren ini menunjukkan pergeseran perilaku menonton ke layar yang lebih besar dan imersif, tanpa meninggalkan fleksibilitas menonton di perangkat personal.

Konten lokal semakin diminati

Salah satu temuan paling menonjol tahun ini adalah dominasi konten lokal yang kian kuat. Cerita yang dekat dengan realitas penonton, karakter yang relevan, serta emosi yang terasa personal terbukti menjadi daya tarik utama.

Lebih dari dua pertiga total durasi tontonan serial berasal dari produksi lokal. Untuk kategori film, karya Indonesia menyumbang lebih dari 60 persen durasi tontonan.

Bahkan di segmen olahraga, konten lokal mendominasi hingga lebih dari 87 persen, menegaskan pentingnya kedekatan budaya dalam konsumsi hiburan digital.

Olahraga tetap jadi magnet utama

Kategori sports masih menjadi pilar kuat industri streaming. Kompetisi lokal berkontribusi besar terhadap total tontonan, sementara liga dan IP global hadir sebagai pelengkap pilihan bagi penggemar.

Sepak bola tetap mempertahankan basis penggemar yang loyal, terutama untuk format siaran langsung dan pay-per-view (PPV).

Di luar itu, genre combat sports muncul sebagai kejutan besar pada 2025. BYON Combat mencatat lonjakan transaksi PPV hingga 116 persen dibanding tahun sebelumnya.

BYON Combat Showbiz Vol. 5 bahkan mencetak rekor dengan 536 ribu transaksi PPV dan lebih dari 1,7 juta penonton, menjadikannya salah satu tayangan pertarungan terbesar di Asia dan memperkuat posisi sports sebagai penggerak utama pertumbuhan OTT Indonesia.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |