Israel dan Hamas Sepakati Perjanjian Akhiri Perang Gaza, Ini Bocoran Isi Dokumennya

4 hours ago 6

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, Oktober 14, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Israel dan Hamas Sepakati Perjanjian Akhiri Perang Gaza, Ini Bocoran Isi Dokumennya
Israel dan Hamas Sepakati Perjanjian Akhiri Perang Gaza, Ini Bocoran Isi Dokumennya

PEWARTA.CO.ID — Sebuah dokumen penting terkait berakhirnya perang di Jalur Gaza bocor ke publik. Dokumen tersebut disebut sebagai perjanjian damai antara Israel dan Hamas, yang ditandatangani kedua pihak bersama para mediator internasional di Mesir.

Laporan media Middle East Eye yang dikutip pada Selasa (14/10/2025) menyebut, naskah itu berjudul “Langkah-Langkah Implementasi Proposal Presiden Trump untuk Pengakhiran Perang Gaza yang Komprehensif.” Dokumen ini memuat tanda tangan dari berbagai mediator, termasuk utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff.

Perjanjian tersebut berisi enam tahap utama yang disusun untuk mengakhiri konflik panjang dan memastikan stabilitas di wilayah Gaza.

Trump umumkan akhir perang Gaza

Tahap pertama dalam perjanjian itu menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan secara resmi mengumumkan berakhirnya perang Gaza. Ia menyatakan bahwa seluruh pihak yang terlibat telah sepakat untuk melaksanakan langkah-langkah menuju perdamaian penuh.

Langkah kedua menegaskan bahwa perang akan segera dihentikan setelah pemerintah Israel memberikan persetujuan akhir. Pemerintah Israel sendiri telah menyetujui tahap pertama perjanjian tersebut pada Kamis sebelumnya.

Bantuan kemanusiaan dan penarikan pasukan Israel

Pada tahap ketiga, kedua pihak sepakat agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan secara penuh ke Jalur Gaza, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian sebelumnya yang diteken pada 19 Januari 2025.

Sementara itu, pada tahap keempat, dokumen menegaskan bahwa pasukan Israel (IDF) akan menarik diri ke garis batas yang telah disepakati sesuai peta yang dilampirkan dalam perjanjian. Proses penarikan tersebut harus selesai dalam waktu 24 jam setelah pemerintah Israel menyetujui kesepakatan dan pengumuman resmi disampaikan oleh Presiden Trump.

“IDF tidak akan kembali ke wilayah yang telah ditarik, selama Hamas sepenuhnya melaksanakan perjanjian tersebut,” demikian isi dokumen tersebut.

Pembebasan sandera dan pertukaran tahanan

Tahap kelima dari dokumen perjanjian ini berfokus pada pembebasan seluruh sandera Israel yang ditahan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Proses ini harus diselesaikan dalam waktu 72 jam setelah pasukan Israel mundur.

Dalam subklausulnya, dijelaskan bahwa Hamas harus mulai menyelidiki status para sandera, mengumpulkan informasi terkait, dan menyerahkan data tersebut melalui mekanisme berbagi informasi dengan mediator internasional.

Dokumen itu juga menekankan pentingnya pembentukan mekanisme pertukaran informasi antara kedua pihak, termasuk tentang jenazah para sandera yang belum dievakuasi dalam batas waktu 72 jam, maupun jenazah warga Gaza yang ditahan di Israel.

“Mekanisme ini akan memastikan jenazah semua sandera digali dan dibebaskan sepenuhnya dan dengan aman. Hamas akan mengerahkan upaya maksimal untuk memastikan pemenuhan komitmen ini sesegera mungkin,” bunyi salah satu poin dalam perjanjian tersebut.

Subklausul berikutnya menjelaskan, setelah seluruh sandera Israel dibebaskan, pemerintah Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina secara paralel sesuai dengan daftar yang telah dilampirkan dalam dokumen.

Proses pertukaran ini dilakukan melalui Palang Merah Internasional (ICRC) dan para mediator, tanpa upacara publik maupun liputan media.

Gugus tugas internasional pengawas perdamaian

Langkah terakhir dalam perjanjian damai tersebut menetapkan pembentukan gugus tugas internasional yang terdiri dari perwakilan Amerika Serikat, Qatar, Mesir, Turki, dan negara-negara lain yang akan disepakati bersama. Gugus tugas ini akan memantau pelaksanaan seluruh poin kesepakatan dan memastikan koordinasi berkelanjutan antara kedua pihak.

Enam langkah kunci implementasi kesepakatan

Isi lengkap dokumen yang bocor mencantumkan enam langkah besar yang menjadi dasar implementasi:

  1. Trump umumkan akhir perang Gaza dan komitmen seluruh pihak untuk menjalankan kesepakatan.
  2. Seluruh operasi militer Israel dihentikan, termasuk pemboman dan serangan udara. Pengawasan udara juga akan ditangguhkan selama 72 jam di wilayah yang ditinggalkan IDF.
  3. Bantuan kemanusiaan penuh dimulai segera, dengan mekanisme distribusi sesuai kesepakatan 19 Januari 2025.
  4. Pasukan Israel mundur ke garis peta X, tanpa boleh kembali ke wilayah yang telah ditinggalkan selama Hamas menaati perjanjian.
  5. Pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina dalam waktu 72 jam, serta pertukaran jenazah melalui koordinasi mediator dan ICRC.
  6. Pembentukan gugus tugas internasional untuk memastikan semua tahapan berjalan lancar dan sesuai kesepakatan.

Bocornya dokumen ini memunculkan harapan baru bagi berakhirnya perang panjang yang telah menelan ribuan korban di Jalur Gaza. Namun hingga kini, baik pihak Israel maupun Hamas belum memberikan pernyataan resmi mengenai detail kesepakatan tersebut di hadapan publik.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |