Ki Anom Suroto Sempat Pamit Akan Pergi Jauh Sebelum Meninggal

5 hours ago 5

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Kamis, Oktober 23, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Ki Anom Suroto Sempat Pamit Akan Pergi Jauh Sebelum Meninggal
Ki Anom Suroto Sempat Pamit Akan Pergi Jauh Sebelum Meninggal

PEWARTA.CO.ID — Duka mendalam menyelimuti dunia pedalangan Indonesia. Dalang senior sekaligus maestro wayang kulit, Ki Anom Suroto, meninggal dunia pada Kamis (23/10/2025) pagi di usia 78 tahun.

Jenazahnya kini disemayamkan di Kebon Seni Timasan, Makamhaji, Sukoharjo, sebelum dimakamkan di Makam Padepokan Juwiring, Klaten.

Salah satu putranya, Ki Bayu Aji Pamungkas, mengungkap momen haru terakhir bersama sang ayah sebelum berpulang. Menurut Bayu, ayahnya sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatan yang menurun.

"Beliau masih sempat suluk, masih sempat mejang (wejangan) dan terakhir saya sempat pamit bahwa saya besok mau ndalang ke Magetan besok malam saya itu, Bapak hanya bilang hati-hati. Aku tak ndelok saka kadohan, bapak sesok lunga adoh (besok aku tak melihat dari kejauhan, bapak besok pergi jauh)," tutur Bayu di rumah duka, Kamis (23/10/2025).

Ucapan itu, kata Bayu, menjadi pesan terakhir yang tak disangka-sangka memiliki makna mendalam — seolah isyarat perpisahan dari sang dalang legendaris.

Baca juga: Maestro Dalang Kondang Ki Anom Suroto Meninggal Dunia, Sempat Beri Pesan Terakhir untuk Keluarga Sebelum Wafat

Pesan untuk menjaga gaya pakeliran

Bayu mengaku menerima amanah dari Ki Anom Suroto untuk terus melanjutkan kiprah seni wayang dengan tetap menjaga ciri khas pakeliran yang diwariskan sang ayah.

"Pesan-pesan ya tetap menjaga marwah gaya pakeliran dari Anom Suroto. 'Titip ya Pras tutukno lakune bapakmu' hanya seperti itu pokoke kudu sing ngati-ati tetep di jalur pakeliran gaya beliau walaupun akan divariasi. Bilangnya nggak apa-apa sing penting aja nganti ninggal paugeran seperti itu, yang dawuh yang saya terima kemarin," ujarnya.

Ia menegaskan tekad untuk meneruskan perjuangan Ki Anom Suroto di dunia pedalangan, sebagaimana wasiat yang disampaikan langsung kepadanya.

"Insyaallah nanti saya akan meneruskan jejak beliau seperti amanah beliau yang disampaikan ke saya," lanjutnya.

Baca juga: Profil Ki Anom Suroto, Dalang Wayang Kulit Legendaris yang Harumkan Nama Indonesia ke Mancanegara

Kenangan terakhir saat mendalang bersama

Bayu juga mengenang momen kebersamaan terakhirnya di panggung bersama sang ayah dan pamannya, Bagong. Saat itu, Ki Anom masih tampak sehat dan bersemangat meski usianya sudah lanjut.

"Beberapa bulan yang lalu (mendalang) bertiga, saya, bapak, dan Om Bagong, di Polokarto, Sukoharjo. Terakhir itu, pokoknya bapak bilang dirawat di tutukno, seperti itu dawuhnya," ungkap Bayu.

Baca juga: Pesan Terakhir Ki Anom Suroto Sebelum Wafat: Teruskan Perjuangan Bapak di Dunia Wayang

Kronologi wafatnya maestro dalang

Kabar kepergian Ki Anom Suroto dikonfirmasi langsung oleh putranya yang lain, Jatmiko. Menurutnya, sang ayah mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 07.00 WIB di RS dr. Oen Kandang Sapi, Solo, setelah lima hari menjalani perawatan intensif.

"Iya betul (meninggal dunia), jam 7 pagi tadi di Rumah Sakit dr. Oen Kandang Sapi, Solo," kata Jatmiko saat dihubungi, Kamis (23/10/2025) pagi.

Jatmiko menambahkan, kondisi sang ayah sempat stabil dan masih sadar ketika dirawat di ruang ICU. Namun, kondisinya kemudian menurun drastis hingga akhirnya tak sadarkan diri dan wafat.

Kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan duka bagi dunia seni tradisional Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai salah satu dalang paling berpengaruh di Tanah Air, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan budaya wayang kulit selama lebih dari lima dekade.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |