Menteri Maman Minta Maaf dan Klarifikasi Soal Seruan Buat Produk Tiruan, Sanggah Persepsi Dukung Produk KW

5 hours ago 7

Pewarta Network

Pewarta Network

Rabu, Oktober 22, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Menteri Maman Minta Maaf dan Klarifikasi Soal Seruan Buat Produk Tiruan, Sanggah Persepsi Dukung Produk KW
Menteri Maman Minta Maaf dan Klarifikasi Soal Seruan Buat Produk Tiruan

PEWARTA.CO.ID — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman tengah jadi sorotan publik usai pernyataannya soal “produk tiruan” menuai kontroversi.

Ucapannya yang dianggap mendorong pelaku UMKM membuat produk serupa dengan merek terkenal dinilai tidak pantas disampaikan oleh pejabat publik.

Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Rabu (22/10/2025), Maman awalnya bermaksud mendorong pelaku UMKM agar lebih kreatif dalam menyaingi produk impor. Ia menilai pelaku usaha lokal bisa meniru konsep produk luar negeri, namun dengan sentuhan khas Indonesia.

“Kami sarankan, kenapa tidak kita buat juga kurang lebih bentuknya sama tapi nama merek dipelesetkan. Ini gimmick dan saya yakin ini menarik. Kami melihat ini tantangan tapi dari sisi lain juga peluang,” kata Maman saat memberikan sambutan di hadapan pelaku UMKM.

Menurutnya, langkah itu dapat membuka peluang baru bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan produk yang mampu bersaing di pasar domestik. Ia juga menyebut, kreativitas semacam itu bisa menjadi salah satu strategi untuk menekan dominasi produk impor.

Namun, pernyataannya langsung menuai pro dan kontra di media sosial. Banyak pihak menilai bahwa imbauan tersebut seolah mendorong pelaku UMKM untuk membuat barang “KW” atau tiruan dari produk asing yang sudah ada.

Minta maaf dan klarifikasi

Menanggapi reaksi publik yang memanas, Menteri Maman kemudian memberikan klarifikasi resmi. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang timbul akibat ucapannya itu.

"Saya atas nama pribadi meminta maaf kalau sampai misalnya dipersepsikannya seperti itu," ujar Maman.

Ia menjelaskan, konteks sebenarnya bukan untuk mendorong pembuatan produk palsu, melainkan sebagai bentuk dorongan agar pelaku UMKM mampu belajar dari produk luar negeri — baik dari sisi kemasan, branding, hingga inovasi desain.

"Itu adalah kesalahan dalam penyampaian dalam kunjungan kemarin. Tapi secara esensi saya harus akui bukan itu," tegasnya.

Maman menambahkan, pemerintah justru berkomitmen untuk memperkuat daya saing produk lokal yang orisinal. Ia berharap, para pelaku UMKM tidak hanya mampu bersaing dalam negeri, tetapi juga bisa menembus pasar ekspor dengan identitas dan inovasi khas Indonesia.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |