Redaksi Pewarta.co.id
Minggu, November 02, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| Ilustrasi. Motor mengisi BBM di SPBU. (Foto: Dok. Shutterstock) |
PEWARTA.CO.ID — Pertamina mengambil langkah cepat setelah muncul keluhan sejumlah pengendara motor di Jawa Timur yang mengalami gejala brebet usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Untuk memastikan kualitas distribusi, ratusan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah tersebut langsung diperiksa.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan pihaknya telah membuka posko pengaduan di beberapa SPBU agar masyarakat dapat melaporkan permasalahan yang dialami pada kendaraannya. Ia menegaskan seluruh pengelola SPBU diwajibkan menjaga standar penyaluran dan kualitas BBM.
"Dalam melakukan penyaluran BBM ini, baik di Pertamina maupun di SPBU khususnya, itu ada SOP, tata cara, prosedur yang harus dilaksanakan untuk memastikan agar BBM itu kualitasnya baik, tidak tercampur air, dan tidak menimbulkan kerugian untuk masyarakat," kata Mars Ega dalam keterangannya, dikutip pada Minggu (2/11/2025).
WAJIB DIBACA!
Banyak Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Pertamina Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
Hasil uji lab: Pertalite sesuai standar pemerintah
Pengujian kualitas BBM turut melibatkan Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo. Ia menyebut seluruh sampel Pertalite dari sejumlah SPBU Jatim yang sudah diperiksa di laboratorium tidak menemukan adanya pelanggaran spesifikasi.
"Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017," ujarnya.
Senada, Ahli Teknik Kimia ITS, Prof Renanto, memastikan kualitas Pertalite yang diuji dalam kondisi baik dan tidak terkontaminasi air. Meski begitu, ia mengimbau masyarakat tetap menyesuaikan jenis bahan bakar dengan ketentuan mesin kendaraannya.
"Hasil uji spek BBM Pertalite yang tadi sudah disampaikan sesuai dengan standar, maka tentu saja Pertalite ini akan bebas air. Jadi tidak masalah kalau Pertalite digunakan sebagai bahan bakar untuk motor, hanya spesifikasi kebutuhan BBM motornya harus disesuaikan, apakah sesuai dengan Pertalite," tuturnya.
Sebelumnya, pengaduan muncul dari sejumlah pengendara di Surabaya. Motor mereka mengalami gangguan mesin setelah mengisi Pertalite, sehingga pemilik harus mengganti busi dan menguras tangki agar kendaraan kembali normal.
Pertamina memastikan akan terus memonitor dan melakukan investigasi lanjutan untuk menjamin keamanan serta kenyamanan masyarakat dalam menggunakan produk BBM yang disalurkan melalui SPBU resmi.



















































