Viral Mobil MBG Berlogo BGN di Trenggalek Dipakai Angkut Genteng, Ini Klarifikasi Pihak Sekolah

4 hours ago 6

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Senin, Oktober 27, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Viral Mobil MBG Berlogo BGN di Trenggalek Dipakai Angkut Genteng
Viral Mobil MBG Berlogo BGN di Trenggalek Dipakai Angkut Genteng

PEWARTA.CO.ID — Sebuah kendaraan operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Badan Gizi Nasional (BGN) di Trenggalek, Jawa Timur, terekam kamera sedang mengangkut genteng bangunan, bukan makanan bergizi seperti seharusnya.

Video tersebut direkam di area SMK Islam 1 Durenan pada pertengahan Oktober 2025 dan langsung viral di berbagai platform media sosial.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak mobil boks berlogo resmi BGN menurunkan tumpukan genteng jenis bubungan di halaman sekolah. Padahal, kendaraan tersebut sejatinya diperuntukkan bagi distribusi makanan bergizi untuk pelajar.

Tindakan itu pun memicu gelombang kritik dari masyarakat yang menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kendaraan operasional program pemerintah.

Program MBG sendiri tengah gencar dijalankan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan gizi anak sekolah, calon ibu, dan ibu menyusui. Program ini diharapkan dapat mendukung visi mencetak generasi emas Indonesia 2045.

Siswa kaget mobil MBG tidak bawa makanan, justru bawa genteng

Seorang pelajar berinisial Y, yang merekam kejadian tersebut, mengaku awalnya mengira mobil itu membawa makanan gratis untuk program gizi di sekolahnya.

Rekaman diambil pada Kamis pagi, 16 Oktober 2025, sekitar pukul tujuh, ketika para siswa baru tiba di sekolah.

Menurut Y, para murid sempat antusias menyambut kedatangan mobil bergambar BGN itu, karena mereka mengira sekolah mereka akhirnya mendapat giliran menerima paket makanan bergizi.

Namun kekecewaan muncul begitu proses bongkar muat dimulai dan yang terlihat bukanlah makanan, melainkan genteng bubungan.

Dalam keterangannya kepada media, Y menyebut material itu digunakan untuk pembangunan ruang baru yang rencananya dijadikan laboratorium akuntansi dan bisnis ritel di sekolah tersebut.

Klarifikasi pihak sekolah

Pihak sekolah akhirnya buka suara soal insiden ini. Kepala SMK Islam 1 Durenan, Mukholis, menjelaskan bahwa kendaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu digunakan tanpa izin oleh kerabat dekatnya.

Ia menerangkan, mobil tersebut masih dalam tahap persiapan operasional dan disimpan sementara di kediaman kerabatnya.

Tanpa sepengetahuan pihak sekolah, kerabat itu mengambil kunci kendaraan dan memanfaatkannya untuk mengangkut sekitar 50 genteng dari Desa Kamulan menuju sekolah.

“Kendaraan itu belum beroperasi karena fasilitas dapur SPPG masih dalam pembangunan. Jadi belum ada kegiatan distribusi makanan,” jelas Mukholis.

Mukholis juga menegaskan, penggunaan kendaraan tersebut sama sekali di luar kendalinya.

“Kalau saya tahu, tentu akan saya larang. Program seperti ini sangat sensitif karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tegasnya.

Ia menambahkan, sekecil apa pun penyalahgunaan aset program sosial dapat berimbas besar terhadap reputasi penyelenggara. Karena itu, pihak sekolah menyesalkan kejadian ini dan segera mengambil langkah tegas.

Laporan ke koordinator SPPG dan BGN

Begitu insiden diketahui, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut ke Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Kecamatan Durenan, serta pengurus BGN Kabupaten Trenggalek.

Pihak yang menggunakan kendaraan tanpa izin telah diberikan teguran keras, dan sanksi internal akan diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami sadar ini bukan sekadar persoalan sekolah, tapi soal kredibilitas program nasional,” ujar Mukholis.

Selain laporan resmi, pihak sekolah juga menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada pihak berwenang, tokoh masyarakat, serta warga Trenggalek yang menjadi sasaran program MBG.

Mukholis juga berjanji akan memperketat pengawasan terhadap aset-aset milik negara yang berada di lingkungan sekolah.

BGN dan SPPI bakal evaluasi pengawasan

Koordinator SPPI Durenan mengonfirmasi telah menerima laporan dan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan kendaraan operasional.

Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah memperketat prosedur penyimpanan kunci kendaraan dan izin penggunaan armada agar tidak disalahgunakan lagi.

Kasus ini menjadi perhatian serius karena menambah daftar panjang permasalahan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, khususnya di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Capaian program MBG di Trenggalek dinilai masih rendah

Sebelumnya, sejumlah sekolah juga melaporkan temuan yang mengkhawatirkan dalam makanan yang dibagikan, termasuk kasus ditemukannya hama di menu sayur pada salah satu SMA negeri di akhir Oktober 2025.

Data dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek menunjukkan, capaian program MBG masih jauh dari target. Dari total lebih dari 174 ribu penerima, baru sekitar 51 ribu yang sudah terlayani — atau sekitar 29 persen.

Rendahnya angka itu disebabkan karena dari 60 unit SPPG yang tersedia, baru 16 unit yang beroperasi aktif.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek pun telah membentuk satuan tugas khusus lewat Surat Keputusan Bupati untuk mempercepat pelaksanaan MBG. Satgas ini bertugas memastikan setiap satuan layanan mengikuti petunjuk teknis dan SOP resmi dari BGN, mulai dari kebersihan dapur, kualitas bahan makanan, proses distribusi, hingga penggunaan kendaraan.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |