Pewarta Network
Rabu, Januari 08, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
PEWARTA.CO.ID - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa pendirian sekolah rakyat dapat menjadi solusi strategis untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. Hal ini disampaikan Gus Ipul saat berdialog dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Selasa (7/1).
“Tujuan utama sekolah rakyat adalah memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin, jangan sampai anaknya menjadi miskin. Ini harus diputus dengan menyekolahkan mereka,” ujar Gus Ipul dalam pernyataan resminya, Rabu (8/1/2025), di Jakarta.
Kunjungan Gus Ipul ke Kemendikdasmen bertujuan memperkuat kolaborasi antara kementeriannya dengan sektor pendidikan, sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi sekolah rakyat yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas dan gratis kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu, terutama mereka yang tergolong miskin ekstrem.
“Sekolah rakyat akan dirancang menyerupai sekolah asrama (boarding school). Dengan begitu, tidak hanya biaya pendidikan yang ditanggung, tetapi juga kebutuhan gizi siswa dapat terjamin,” jelas Gus Ipul.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyambut baik gagasan ini dan menegaskan kesiapan Kemendikdasmen untuk berkolaborasi dalam merealisasikan sekolah rakyat. Ia menyoroti bahwa penerapan kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah dirancang untuk membantu kelompok masyarakat kurang mampu.
“PPDB yang kita miliki sebenarnya sudah mendukung mereka yang tidak mampu. Salah satu jalurnya adalah afirmasi untuk disabilitas dan anak kurang mampu agar bisa ditampung di sekolah negeri. Konsep ini memastikan bahwa semua kalangan, baik yang elit maupun alit (kecil), dapat belajar bersama,” terang Abdul Mu’ti.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah rakyat dapat menjadi wadah bagi anak-anak yang belum terakomodasi di sekolah negeri. Selain itu, Kemendikdasmen memiliki relawan pendidikan yang ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk sedikit, sehingga tidak memungkinkan dibangun sekolah formal.
Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus terkait program sekolah rakyat, yang akan difokuskan pada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Hal ini sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1).
“Presiden juga ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu, tetapi masih di bawah naungan orang tua, dibina langsung dalam konsep sekolah rakyat,” kata Muhaimin.
Ia menjelaskan bahwa program ini sedang dalam tahap uji coba di tiga lokasi di kawasan Jabodetabek.
Sekolah rakyat menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu agar memperoleh pendidikan berkualitas dan terjangkau. Dengan sinergi antara Kemensos, Kemendikdasmen, dan arahan langsung dari Presiden, diharapkan program ini dapat mengatasi kesenjangan pendidikan dan memutus siklus kemiskinan antar generasi.