![]() |
| TERBARU! Muncul Klaim Video Golda 6 Menit, Netizen Diimbau Waspada jadi Korban Phising dan Malware |
PEWARTA.CO.ID — Jagat media sosial kembali diramaikan oleh kemunculan klaim video Golda 6 menit yang disebut-sebut menampilkan sosok perempuan bernama Golda dengan durasi cukup panjang.
Isu ini pertama kali mencuat dan menyebar cepat melalui berbagai platform, terutama TikTok dan aplikasi perpesanan instan.
Banyak warganet penasaran, sebagian lain justru mengaku khawatir karena tautan yang beredar dinilai mencurigakan dan berpotensi membahayakan perangkat maupun data pribadi.
Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari pola lama yang kerap berulang di media sosial, di mana sebuah konten dengan judul sensasional dibuat seolah-olah eksklusif dan “tidak ada di platform resmi”. Klaim video Golda viral pun dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk memancing rasa ingin tahu pengguna.
Dalam hitungan jam, kata kunci terkait Golda langsung melonjak dalam pencarian, memperlihatkan betapa cepatnya informasi, termasuk yang belum jelas kebenarannya menyebar di ruang digital.
Menariknya, pembahasan tentang viral botol Golda di TikTok juga kembali diangkat dan dikaitkan dengan isu video berdurasi enam menit tersebut. Padahal, berdasarkan penelusuran berbagai sumber tepercaya, konten “botol Golda” yang sempat ramai sebelumnya merupakan tren visual yang sama sekali berbeda konteks. Namun, kemiripan nama dan framing yang sengaja dibuat kabur membuat banyak pengguna terkecoh, lalu tergiring untuk mengklik link viral botol Golda di TikTok yang ternyata mengarah ke situs luar dengan risiko keamanan tinggi.
Pertama kali klaim video Golda 6 menit beredar
Klaim mengenai video Golda 6 menit pertama kali muncul dari unggahan akun anonim yang menyertakan potongan teks provokatif. Unggahan tersebut tidak menampilkan cuplikan video yang jelas, melainkan hanya gambar buram disertai ajakan untuk mengklik tautan tertentu. Strategi ini sengaja digunakan untuk menghindari moderasi otomatis platform sekaligus memancing rasa penasaran pengguna.
Dalam beberapa jam, unggahan tersebut disalin ulang oleh akun-akun lain dengan narasi yang semakin dilebih-lebihkan. Ada yang menyebut video itu “bocoran”, ada pula yang mengklaim “konten eksklusif yang dihapus platform”. Pola seperti ini sudah sering terjadi dalam berbagai kasus penipuan digital, di mana konten yang sebenarnya tidak jelas asal-usulnya dikemas seolah-olah sangat dicari publik.
Para pengamat media digital menilai, penyebaran klaim video Golda viral ini memanfaatkan algoritma media sosial yang cenderung mendorong konten dengan tingkat interaksi tinggi. Semakin banyak orang berkomentar atau membagikan, semakin luas pula jangkauan unggahan tersebut, tanpa melihat apakah informasinya benar atau menyesatkan.
RELEVAN DIBACA!
Viral Botol Golda 19 Detik Jadi Pembicaraan di TikTok, Ada Apa?
Kaitannya dengan viral botol Golda di TikTok
Nama Golda sebelumnya memang sempat ramai diperbincangkan karena tren viral botol Golda di TikTok. Tren tersebut berisi video kreatif yang menampilkan botol dengan label Golda, dikaitkan dengan cerita lucu, estetik, atau sekadar konten hiburan ringan. Konten ini murni tren visual dan tidak memiliki muatan sensasional seperti yang kini beredar.
Sayangnya, pihak tertentu memanfaatkan popularitas istilah tersebut untuk menciptakan kesan seolah-olah video enam menit yang diklaim itu masih berkaitan dengan tren lama. Dengan menambahkan frasa “lanjutan dari viral botol Golda di TikTok”, narasi menjadi lebih meyakinkan bagi pengguna yang tidak mengikuti perkembangan informasinya secara utuh.
Padahal, hingga kini tidak ada bukti valid yang menunjukkan keterkaitan antara tren botol Golda dengan klaim video botol Golda 6 menit. Beberapa kreator TikTok bahkan telah menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya video tersebut dan mengimbau pengikutnya agar tidak sembarangan mengklik tautan yang beredar.
Pola penyebaran link viral botol Golda di TikTok
Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan dari kasus ini adalah maraknya link viral botol Golda di TikTok yang mengarah ke situs eksternal. Link tersebut biasanya disamarkan menggunakan pemendek URL atau domain yang menyerupai situs populer, sehingga sulit dikenali sebagai tautan berbahaya oleh pengguna awam.
Setelah diklik, pengguna akan diarahkan ke halaman yang meminta izin tertentu, seperti mengaktifkan notifikasi, mengunduh aplikasi tambahan, atau memasukkan data pribadi. Di sinilah risiko phising dan malware mulai mengintai.
Data terbaru dari lembaga keamanan siber pada 2025 menunjukkan bahwa modus penipuan berbasis tautan palsu masih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi pengguna internet di Indonesia.
Tak sedikit laporan yang menyebutkan bahwa setelah mengakses tautan tersebut, perangkat menjadi lambat, muncul iklan berlebihan, atau bahkan akun media sosial korban diambil alih. Hal ini memperkuat dugaan bahwa video Golda viral lebih merupakan umpan untuk menjebak pengguna, bukan konten asli yang benar-benar ada.
MASIH TERKAIT!
Video Botol Golda 19 Detik Bikin Heboh TikTok, Siapa yang Pertama Menyebarkan?
Ancaman phising di balik klaim video viral
Phising merupakan metode penipuan digital yang bertujuan mencuri data sensitif, seperti kata sandi, informasi kartu, hingga akses akun pribadi. Dalam konteks klaim video Golda 6 menit, phising biasanya dilakukan dengan menyamar sebagai halaman verifikasi usia, login media sosial, atau formulir sederhana sebelum video dapat ditonton.
Modus ini tergolong efektif karena memanfaatkan rasa penasaran korban. Ketika seseorang percaya bahwa ia hampir mengakses konten yang sedang viral, kewaspadaan cenderung menurun. Akibatnya, banyak pengguna tanpa sadar memasukkan data penting mereka ke dalam situs palsu tersebut.
Menurut laporan keamanan digital terbaru, peningkatan kasus phising pada 2025 sebagian besar dipicu oleh konten viral palsu di media sosial. Oleh karena itu, klaim video Golda viral menjadi contoh nyata bagaimana isu sensasional dapat dijadikan alat untuk kejahatan siber.
Risiko malware dari link tidak resmi
Selain phising, ancaman lain yang tidak kalah serius adalah malware. Beberapa link viral botol Golda di TikTok diketahui memicu unduhan otomatis aplikasi atau file tertentu ketika dibuka. File inilah yang berpotensi mengandung malware yang dapat merusak sistem atau mencuri data pengguna.
Malware modern tidak selalu langsung terlihat dampaknya. Ada yang bekerja secara diam-diam dengan memantau aktivitas pengguna, mencuri informasi, atau bahkan menjadikan perangkat sebagai bagian dari jaringan botnet. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merugikan pengguna secara finansial maupun privasi.
Pakar keamanan siber menegaskan bahwa video viral asli umumnya dapat diakses langsung melalui platform resmi tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan atau membuka situs mencurigakan. Jika sebuah klaim video Golda 6 menit mengharuskan pengguna melewati langkah-langkah yang tidak wajar, maka besar kemungkinan itu adalah jebakan.
MENARIK JUGA DIBACA!
Tanggapan platform dan otoritas digital
Seiring viralnya isu ini, sejumlah platform media sosial mulai meningkatkan moderasi terhadap konten yang mengandung tautan mencurigakan. Akun-akun yang terbukti menyebarkan video Golda viral palsu atau tautan berbahaya dilaporkan dan sebagian telah ditindak.
Di sisi lain, otoritas digital dan lembaga keamanan siber juga mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi. Edukasi literasi digital kembali ditekankan, mengingat modus seperti ini terus berkembang mengikuti tren yang sedang ramai.
Langkah preventif yang dianjurkan antara lain tidak mudah percaya pada klaim sensasional, memeriksa sumber informasi, serta menghindari link viral botol Golda di TikTok yang tidak berasal dari akun resmi atau media tepercaya.
Cara mengenali konten viral palsu
Mengenali konten viral palsu sebenarnya dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Pertama, perhatikan narasi yang digunakan. Klaim seperti “video dihapus”, “link rahasia”, atau “hanya tersedia di sini” sering kali menjadi ciri khas penipuan.
Kedua, cek apakah media arus utama atau sumber tepercaya memberitakan hal serupa. Dalam kasus video Golda 6 menit, tidak ada konfirmasi resmi yang menyatakan keberadaan video tersebut. Hal ini patut menjadi tanda tanya besar bagi pengguna.
Ketiga, waspadai tautan eksternal yang meminta data pribadi atau izin tidak relevan. Konten video Golda viral yang asli seharusnya dapat ditonton langsung di platform tanpa syarat mencurigakan.
JANGAN LEWATKAN!
Link Video Botol Golda 19 Detik yang Dicari Netizen, Benarkah Ada? Simak Faktanya!
Dampak psikologis dan sosial dari hoaks viral
Selain kerugian teknis, penyebaran hoaks seperti klaim video Golda 6 menit juga berdampak pada kondisi psikologis dan sosial. Rasa takut, cemas, hingga paranoia digital dapat muncul, terutama bagi pengguna yang pernah menjadi korban phising atau malware.
Di sisi lain, individu yang namanya dikaitkan dengan isu viral palsu juga berpotensi mengalami tekanan sosial. Reputasi bisa tercoreng meski tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Oleh karena itu, penyebaran informasi tanpa verifikasi bukan hanya masalah teknis, tetapi juga etika bermedia sosial.
Kasus viral botol Golda di TikTok yang semula bersifat hiburan pun akhirnya tercemar oleh narasi negatif akibat ulah pihak tidak bertanggung jawab.
Pentingnya literasi digital di era digital
Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk kembali menegaskan pentingnya literasi digital. Masyarakat dituntut tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami risiko di baliknya. Kasus video Golda viral menunjukkan bahwa tanpa literasi yang memadai, siapa pun bisa menjadi korban.
Pendidikan literasi digital perlu mencakup kemampuan memverifikasi informasi, memahami cara kerja penipuan online, serta mengenali tanda-tanda phising dan malware. Dengan demikian, pengguna tidak mudah tergiur oleh klaim video Golda 6 menit atau tautan sensasional lainnya.
Peran media juga sangat krusial dalam memberikan informasi yang berimbang dan edukatif, bukan sekadar mengejar klik dari isu viral.
Imbauan untuk netizen agar tetap waspada
Netizen diimbau untuk tetap tenang dan tidak ikut menyebarkan klaim yang belum jelas kebenarannya. Mengklik dan membagikan link viral botol Golda di TikTok tanpa verifikasi justru memperbesar risiko dan memperluas jangkauan penipuan.
Jika menemukan tautan mencurigakan, langkah terbaik adalah melaporkannya ke platform terkait. Selain itu, pastikan perangkat selalu diperbarui dengan sistem keamanan terbaru untuk meminimalkan risiko malware.
Kewaspadaan kolektif menjadi kunci utama dalam memutus rantai penyebaran hoaks dan penipuan digital seperti video Golda viral ini.



















































