Wali Kota Sibolga Hilang Kontak Usai Laporkan Terjebak Longsor, Pencarian Terkendala Blackout Komunikasi

18 hours ago 11

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, November 28, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Wali Kota Sibolga Hilang Kontak Usai Laporkan Terjebak Longsor, Pencarian Terkendala Blackout Komunikasi
Wali Kota Sibolga Hilang Kontak Usai Laporkan Terjebak Longsor, Pencarian Terkendala Blackout Komunikasi

PEWARTA.CO.ID — Pencarian terhadap Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, terus berlangsung setelah ia dilaporkan hilang kontak sejak Kamis (27/11/2025) malam.

Syukri terakhir kali mengirim kabar bahwa dirinya terjebak longsor di kawasan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng), pada Selasa siang, 25 November 2025.

Hingga kini, upaya menghubungi sang Wali Kota belum membuahkan hasil. Situasi di Tapteng dan Sibolga semakin parah akibat banjir serta longsor yang memutus akses jalan dan meruntuhkan jaringan komunikasi. Wilayah tersebut praktis terisolasi dari dunia luar.

Ketua DPP NasDem Teritorial Sumatera I (Sumut–Aceh), Bakhtiar Ahmad Sibarani, mengungkapkan bahwa seluruh upaya kontak dengan Syukri belum berhasil. Kondisi lapangan yang serba terbatas membuat posisi Syukri masih menjadi tanda tanya besar.

Sebelum bencana menerjang, Syukri disebut berada di Medan dan langsung kembali ke Sibolga setelah mendapat informasi mengenai cuaca ekstrem.

“Senin malam dia dapat kabar curah hujan tinggi di Sibolga, lalu dari Medan langsung pulang ke Sibolga,” ujar Bakhtiar, Jumat (28/11/2025).

Bakhtiar juga menjelaskan bahwa kontak terakhir terjadi pada Selasa pagi. Saat dihubungi, Syukri tidak menjawab panggilan telepon dan hanya sempat membalas lewat pesan WhatsApp berisi kondisi darurat yang ia alami.

“Dia mengirim pesan soal kondisi yang terjebak di Sitahuis, dan tidak ada jaringan di sana,” ucap Bakhtiar.

Dari tangkapan layar percakapan yang ditunjukkannya, pesan Syukri dikirim sekitar pukul 11.10 WIB, Selasa. Ia menyebut tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju Sibolga karena akses ditutup banjir dan longsor, sementara jalur ke arah Tapanuli Utara juga tidak bisa dilalui.

Situasi di lapangan kian memperumit pencarian. Tapteng dan Sibolga mengalami pemadaman listrik besar-besaran yang membuat sinyal seluler hampir mustahil diakses. Bahkan keluarga dan kerabat baru dapat berkomunikasi jika menggunakan jaringan satelit.

“Saya baru bisa menghubungi keluarga di Tapteng setelah ada kerabat menggunakan Starlink. Makanya banyak informasi di media sosial berasal dari orang yang berada di luar wilayah atau punya akses Starlink,” ujar Bakhtiar.

Blackout komunikasi ini membuat data resmi dari wilayah terdampak tertunda. Banyak laporan banjir maupun longsor bersumber dari warga yang kebetulan terhubung ke jaringan luar daerah. Dampaknya, informasi mengenai posisi terakhir Wali Kota Sibolga pun menjadi sangat minim.

Koordinasi bantuan juga ikut tersendat karena hanya pihak tertentu yang memiliki akses internet satelit. Hingga kini, belum ada titik terang mengenai keberadaan Syukri.

Bakhtiar menyampaikan harapan agar sang Wali Kota dan warga terdampak selamat dari bencana yang melanda.

“Semoga semuanya baik-baik saja, baik Wali Kota maupun seluruh warga Sibolga dan Tapanuli Tengah,” tuturnya.

Pencarian di lapangan masih berlangsung sembari menunggu pulihnya akses komunikasi dan transportasi yang lumpuh akibat bencana besar ini.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |