Redaksi Pewarta.co.id
Kamis, September 25, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Apa itu Nepo Baby? Ini Arti dan Asal-usul Saat Mulai Dikenal di Hollywood hingga Nepal. (Foto: Dok. RgStudio) |
PEWARTA.CO.ID — Istilah nepo baby kembali menjadi topik panas, terutama di kalangan generasi muda. Awalnya populer di dunia hiburan Hollywood, kini istilah ini ikut memicu gelombang protes besar di Nepal karena dianggap melambangkan ketidakadilan sosial.
Secara sederhana, nepo baby adalah istilah untuk seseorang yang sukses berkat koneksi keluarga, bukan semata-mata karena kemampuan pribadi.
Kata nepo berasal dari “nepotisme”, sedangkan “baby” merujuk pada anak dari orang sukses atau berpengaruh. Dengan kata lain, nepo baby bukan berarti bayi, melainkan anak yang memperoleh jalan mulus dalam karier berkat nama besar keluarganya.
Istilah ini mulai mendunia ketika Majalah New York pada 2022 menerbitkan laporan khusus tentang fenomena nepo baby di Hollywood. Dalam laporan tersebut, ditampilkan sejumlah figur publik yang mengikuti jejak orang tuanya di industri hiburan.
Meski bersaing dengan banyak talenta lain, mereka sering kali lebih cepat dikenal karena punya jaringan kuat. Artikel itu bahkan menyertakan infografis berupa semacam “pohon keluarga” yang menunjukkan hampir semua bintang Hollywood memiliki ikatan dengan tokoh ternama di balik layar, entah ayahnya seorang produser, ibunya sutradara, atau orang tua mereka aktor kawakan.
Namun, istilah ini kini kembali ramai dibicarakan, bukan lagi sekadar di dunia hiburan, melainkan dalam konteks politik dan sosial.
Nepal menjadi salah satu negara yang tengah diguncang isu nepo baby dan nepo kids—sebutan untuk anak pejabat atau tokoh berpengaruh yang dinilai menikmati fasilitas dan kemewahan berkat jabatan keluarga, bukan usaha mereka sendiri.
Menurut laporan Time, kemarahan generasi muda Nepal memuncak setelah beredar konten viral di media sosial yang memperlihatkan gaya hidup glamor anak-anak politisi.
Mereka terlihat menikmati liburan ke luar negeri, pesta, hingga memamerkan barang mewah. Kondisi ini dianggap sangat mencolok dibandingkan dengan realitas pahit mayoritas rakyat Nepal yang masih bergelut dengan masalah ekonomi.
Gelombang protes pun pecah. Warga Nepal, khususnya anak muda, ramai-ramai menggunakan platform seperti TikTok untuk membagikan foto dan video anak pejabat, termasuk putra mantan Perdana Menteri serta menteri. Mereka dituding menghambur-hamburkan uang rakyat demi gaya hidup serba mewah.
Fenomena ini membuat istilah nepo baby tidak lagi sekadar menjadi topik hiburan, tetapi juga simbol ketidakadilan sosial yang nyata, memantik diskusi global tentang kesenjangan, privilese, dan transparansi kekuasaan.