APBD Wonosobo 2026 Siapkan Anggaran Lahan untuk Sekolah Rakyat

2 weeks ago 27

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Senin, September 29, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

APBD Wonosobo 2026 Siapkan Anggaran Lahan untuk Sekolah Rakyat
APBD Wonosobo 2026 Siapkan Anggaran Lahan untuk Sekolah Rakyat

PEWARTA.CO.ID — Pemerintah Kabupaten Wonosobo memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 akan mengalokasikan dana khusus untuk pembelian lahan Sekolah Rakyat.

Program ini disebut sebagai langkah strategis dalam pemerataan akses pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Sebelumnya, rencana pengadaan lahan dengan nilai Rp 25 miliar sempat diajukan melalui APBD Perubahan 2025. Namun, usulan itu tertunda karena adanya arahan dari pemerintah pusat agar dianggarkan pada tahun berikutnya.

Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, menilai program Sekolah Rakyat merupakan inovasi penting yang bisa menjawab kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan.

“Saya rasa ini langkah maju. Harapannya anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa benar-benar menikmati masa sekolah dengan baik,” ujar Suwondo, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat juga menunjukkan komitmen negara dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh warga.

Saat ini, kegiatan belajar siswa masih dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah direnovasi. Fasilitas yang ada dianggap cukup memadai, meski masih terdapat catatan mengenai keterbatasan ruang.

“Ruang belajar sudah bagus, penginapan juga layak. Tapi satu kamar masih ditempati delapan anak. Ke depan sebaiknya lebih luas agar anak-anak punya privasi,” jelasnya.

Suwondo menambahkan, pemerintah pusat berkomitmen membangun gedung permanen beserta fasilitas lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat. Namun, pemerintah daerah harus lebih dulu menyiapkan lahan sebagai syarat utama.

“Pemerintah pusat akan menyiapkan gedung dan fasilitas. Daerah harus menyiapkan lahannya. Jadi APBD 2026 wajib menganggarkan tanah untuk Sekolah Rakyat,” tegasnya.

Selain soal sarana fisik, Suwondo juga menyoroti perlunya pembinaan non-akademis. Karena sistemnya berbasis asrama, ia mendorong adanya program pembinaan rutin yang bisa memperkuat karakter mental dan spiritual para siswa.

“Harus ada kegiatan keagamaan seperti ngaji, salat dhuha, atau tahajud. Tujuannya agar siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional dan spiritual,” pungkasnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |