BREAKING NEWS: Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Gantikan Dito Ariotedjo

Perkecil teks Perbesar teks

BREAKING NEWS: Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Gantikan Dito Ariotedjo.

PEWARTA.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/9/2025) siang WIB.

Kabar ini sontak menjadi sorotan publik, bukan hanya karena Erick Thohir dikenal sebagai sosok dengan segudang pengalaman di dunia olahraga, tetapi juga lantaran ia saat ini masih memegang posisi penting sebagai Ketua Umum PSSI.

Erick Thohir, figur berpengalaman di dunia olahraga

Erick Thohir bukanlah sosok baru dalam jagat olahraga internasional. Pada 2013 hingga 2018, ia tercatat sebagai Presiden klub elite Italia, Inter Milan.

Bahkan sebelumnya, pria berusia 55 tahun itu juga memiliki saham mayoritas klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United, sejak 2012 hingga 2018.

Pengaruh Erick di dunia sepakbola tak berhenti di situ. Ia masih aktif sebagai pemegang saham Oxford United, klub asal Inggris, sejak 2022.

Sementara di dalam negeri, ia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023 dan hingga kini masih memimpin federasi sepakbola Tanah Air.

Tak hanya sepakbola, rekam jejak Erick juga membentang di cabang olahraga lain. Ia pernah menjadi pemilik klub NBA Philadelphia 76ers, menjabat Ketua Umum Perbasi pada 2004-2006, hingga memimpin kontingen Indonesia di Olimpiade London 2012. Selain itu, ia dipercaya sebagai anggota FIBA Central Board.

Jabatan penting lain yang pernah diembannya antara lain Ketua NOC Indonesia (2015-2018), Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, serta anggota Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Sederet catatan panjang tersebut membuat Erick Thohir dikenal sebagai salah satu tokoh olahraga paling berpengaruh di Indonesia.

Mundur dari PSSI atau rangkap jabatan?

Setelah resmi menjadi Menpora, pertanyaan besar pun muncul: apakah Erick Thohir akan melepas jabatan Ketua Umum PSSI? Publik khawatir adanya potensi konflik kepentingan jika ia tetap menjalankan dua posisi strategis tersebut.

Kasus serupa pernah terjadi pada Zainudin Amali, yang mundur dari kursi Menpora ketika ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI pada Februari 2023. Saat itu, Zainudin menyebut keputusannya diambil agar bisa fokus mengembangkan prestasi sepakbola nasional.

Namun, berdasarkan penelusuran terhadap Statuta PSSI edisi 2025, ternyata tidak ada aturan yang melarang seseorang menjabat rangkap posisi sebagai Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI. Kondisi ini membuka peluang bagi Erick Thohir untuk tetap bertahan di dua jabatan tersebut.

Dengan pengalaman dan pengaruh yang dimilikinya, Erick dinilai punya peran besar dalam mendorong kebangkitan olahraga Indonesia, baik di kancah nasional maupun internasional.

Kini publik tinggal menunggu langkah politik sekaligus keputusan strategis Erick Thohir: fokus sebagai Menpora atau tetap merangkap jabatan di PSSI.