BREAKING NEWS: Hamas Umumkan Perang Gaza Resmi Berakhir Usai Jaminan dari AS dan Mediator Internasional

3 days ago 22

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Jumat, Oktober 10, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Hamas Umumkan Perang Gaza Resmi Berakhir Usai Jaminan dari AS dan Mediator Internasional
BREAKING NEWS: Hamas Umumkan Perang Gaza Resmi Berakhir Usai Jaminan dari AS dan Mediator Internasional

PEWARTA.CO.ID — Perang panjang antara Israel dan Hamas akhirnya dikabarkan resmi berakhir.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh pejabat tinggi Hamas, Khalil al-Hayya, yang menyebutkan bahwa konflik di Jalur Gaza telah dihentikan setelah adanya jaminan dari Amerika Serikat dan sejumlah mediator internasional bahwa pertempuran tidak akan berlanjut.

Dalam pernyataannya, al-Hayya menegaskan bahwa kesepakatan damai yang difasilitasi oleh Presiden AS Donald Trump menjadi dasar bagi terciptanya gencatan senjata permanen antara kedua pihak.

“Semua pihak mengonfirmasi bahwa perang telah sepenuhnya berakhir,” ujar al-Hayya dalam pernyataannya, seperti dikutip dari RT News, Jumat (10/10/2025).

Gencatan senjata dan langkah perdamaian baru

Lebih lanjut, al-Hayya menjelaskan bahwa Hamas akan bekerja sama dengan berbagai kekuatan nasional serta kelompok Islam di Palestina untuk melaksanakan langkah-langkah lanjutan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut.

Menurutnya, hasil perundingan yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, mencakup pembukaan kembali perbatasan Rafah, penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, dan pertukaran tahanan antara Israel serta Hamas.

Ia menegaskan, pihaknya menyambut rencana perdamaian yang diajukan Presiden AS secara bertanggung jawab dan bertujuan menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Israel masih bahas ratifikasi kesepakatan

Di sisi lain, kabinet Israel dilaporkan masih melakukan pemungutan suara untuk meratifikasi kesepakatan tersebut. Meski demikian, muncul penolakan dari sebagian pihak di pemerintahan Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, secara tegas menyatakan keberatan terhadap rencana perdamaian tersebut. Ia menolak jika Hamas tetap diberi kendali atas Gaza dan mengancam akan meninggalkan pemerintahan jika kesepakatan itu disetujui.

Ben-Gvir juga menilai kebijakan pertukaran tahanan dengan Hamas sebagai “harga yang tak tertahankan.”

Rincian kesepakatan damai Israel–Hamas

Media Israel melaporkan bahwa, sesuai kesepakatan, pasukan militer Israel akan ditarik ke garis yang telah ditentukan dalam waktu 24 jam setelah perjanjian diratifikasi. Namun, Israel masih akan menguasai sekitar 53 persen wilayah Gaza.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Hamas berkomitmen untuk membebaskan seluruh sandera yang masih hidup dalam waktu 72 jam. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 1.950 tahanan Palestina, termasuk 250 narapidana seumur hidup serta seluruh perempuan dan anak di bawah umur yang ditahan sejak tahun 2023.

Mengutip data dari Channel 12 Israel, pembebasan tahanan Palestina baru akan dilakukan setelah Hamas menyelesaikan proses pelepasan seluruh sandera Israel. Hingga kini, diperkirakan masih ada 48 sandera yang ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup.

Dua tahun perang berdarah

Perang antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan mengakibatkan sekitar 250 orang disandera.

Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza yang berlangsung selama dua tahun. Berdasarkan data otoritas setempat, lebih dari 67.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, sementara ribuan lainnya terluka dan kehilangan tempat tinggal.

Konflik tersebut juga menimbulkan kerusakan parah pada infrastruktur Gaza serta menciptakan krisis kemanusiaan terburuk yang pernah dialami wilayah tersebut.

Kini, dengan adanya pernyataan resmi dari Hamas dan jaminan dari Amerika Serikat, harapan untuk berakhirnya perang Gaza semakin nyata. Dunia menantikan implementasi penuh dari kesepakatan damai ini, yang bisa menjadi awal baru bagi perdamaian di Timur Tengah.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |