Redaksi Pewarta.co.id
Senin, September 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Proses evakuasi korban ambruknya mushala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9) malam. |
PEWARTA.CO.ID — Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Mushala di kompleks pesantren tersebut tiba-tiba ambruk ketika puluhan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah, Senin (29/9/2025).
Bupati Sidoarjo, Subandi, mengonfirmasi bahwa sebanyak 32 santri sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit. Namun, ia menyebut masih ada santri lain yang diduga terjebak di bawah reruntuhan bangunan mushala.
"Karena hari ini yang di rumah sakit sudah ada 32, yang sakit ya kena korban ya. Nah, ini tinggal yang di dalam mudah-mudahan nanti ada yang masih selamat," ujar Subandi saat diwawancarai, Senin (29/9/2025).
Evakuasi masih berlangsung
Subandi menegaskan, proses pencarian korban masih terus dilakukan hingga malam. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memastikan jumlah pasti santri yang tertimbun karena situasi saat kejadian cukup padat.
"Kalau kita mendata korbannya, kita belum bisa. Karena kondisinya tadi kan kegiatan salat Asar, yang di dalam orang berapa kita belum bisa menentukan," jelasnya.
Keluarga santri berdatangan
Peristiwa ini membuat keluarga santri berbondong-bondong datang ke Ponpes Al-Khoziny. Mereka terlihat berkumpul di ruang yang sudah disiapkan pihak pesantren untuk menunggu informasi terbaru mengenai kondisi anak-anak mereka.
Hingga kini, tim gabungan dari aparat kepolisian, TNI, BPBD, dan relawan masih berupaya melakukan evakuasi. Suasana haru dan cemas begitu terasa, seiring keluarga santri berharap para korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.