Hammad Hendra
Minggu, Oktober 12, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Chery ungkap edukasi mobil listrik di Indonesia masih timpang, fokus masih di kota besar. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai masih belum merata.
Pabrikan otomotif asal China, Chery, menyebut adanya kesenjangan pemahaman antara masyarakat di kota besar dan wilayah suburban mengenai teknologi ramah lingkungan ini.
Menurut Rifkie Setiawan, perwakilan dari Chery, pertumbuhan minat terhadap mobil listrik memang mulai terlihat di beberapa kota besar.
Namun, daerah di luar pusat ekonomi nasional masih minim informasi dan pemahaman terkait kendaraan tersebut.
“Sebenarnya sih udah terbentuk cuma belum sepenuhnya aja. Artinya kan masih konsentrasinya di Jabodetabek dan beberapa kota besar, belum masuk ke beberapa wilayah kota yang lain,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat.
Rifkie menjelaskan, salah satu penyebab utama lambatnya adopsi mobil listrik di daerah adalah keterbatasan infrastruktur dan fasilitas pengisian daya.
Kondisi ini menjadikan mobil listrik masih identik dengan gaya hidup masyarakat perkotaan.
Padahal, menurutnya, wilayah suburban memiliki potensi besar untuk pengembangan kendaraan listrik.
Jarak tempuh antarwilayah yang relatif dekat membuat mobil listrik sebenarnya cocok untuk kebutuhan mobilitas harian masyarakat di sana.
“Banyak kota kecil yang sebenarnya cocok untuk kendaraan listrik, tapi belum ada edukasi yang kuat tentang efisiensi dan keunggulannya,” tuturnya.
Chery berharap masyarakat di luar kota besar juga bisa mendapatkan akses informasi yang sama mengenai manfaat dan efisiensi kendaraan listrik.
Saat ini, Chery tengah memperluas jangkauan produknya agar bisa menembus pasar di berbagai daerah Indonesia.
Sebagai bagian dari strategi penetrasi, Chery menghadirkan beragam teknologi kendaraan mulai dari hybrid hingga battery electric vehicle (BEV).
Langkah ini dimaksudkan agar masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan dan kesiapan wilayah masing-masing.
“Masih belum. Makanya kenapa Chery strateginya memberikan beberapa alternatif powertrain untuk bisa berikan penetrasi ke beberapa kota-kota yang tidak atau belum mereka untuk mengadopsi langsung BEV,” jelas Rifkie.
Pendekatan bertahap yang diterapkan Chery ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju era kendaraan listrik di seluruh Indonesia, tidak hanya di pusat-pusat kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah pinggiran dan daerah berkembang.