Desa Dalung Studi Tiru ke TPST Jimbaran Lestari, Intip Inovasi Ubah Sampah Jadi BBM dan Batako

3 weeks ago 32

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Kamis, September 25, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Desa Dalung Studi Tiru ke TPST Jimbaran Lestari, Intip Inovasi Ubah Sampah Jadi BBM dan Batako
Desa Dalung Studi Tiru ke TPST Jimbaran Lestari

PEWARTA.CO.ID — Kunjungan Pemerintah Desa Dalung bersama tiga desa adat—Desa Adat Dalung, Desa Adat Padang Luwih, dan Desa Adat Tuka—ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tebo Kauh Desa Kutuh serta TPST 3R Jimbaran Lestari berlangsung sukses pada Selasa (12/8/2025).

Agenda ini menjadi bagian dari studi tiru untuk menggali inovasi pengolahan sampah yang mampu menghasilkan bahan bakar dan batako ramah lingkungan.

Rombongan turut didampingi Ketua PHRI Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, para Bendesa Adat dari Dalung, Padang Luwih, dan Tuka, perwakilan Perbekel Dalung melalui Ka.Si Pemerintahan Desa Dalung I Nyoman Rai Sukanadi, serta Direktur Utama TPS3R Jimbaran Lestari, Nyoman Sutarma.

Kehadiran seluruh jajaran pemerintah desa Dalung semakin menegaskan keseriusan mereka dalam mencari solusi pengelolaan sampah berkelanjutan.

Tujuan utama program ini adalah mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan sekaligus mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi.

Dengan metode tertentu, sampah dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dan batako, sehingga selain menghemat energi, juga bisa menekan eksploitasi sumber daya alam.

Tak kalah penting, inovasi ini mendorong partisipasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.

Baca juga: Pesona Desa Adat Dalung Bali: Sejarah, Tradisi, dan Upacara Sakral yang Masih Lestari

Seusai kegiatan, Ka.Si Pemerintahan Desa Dalung, I Nyoman Rai Sukanadi, menyampaikan pandangannya mengenai potensi inovasi ini.

“Itu namanya inovasi kalau Desa Dalung bisa mohon dana dan bisa membeli alat tersebut, kita tidak kekurangan SDM, pasti bisa kalau kita mau belajar. Jadi pengolahan batako itu masuk akal yang diolah dari pecahan botol, karena kalau pecahan botol kita kirim ke Jawa itu tidak akan menghasilkan, kalau kita olah sendiri bisa menjadi pengganti koral untuk membuat batako,” ungkapnya.

Melalui studi tiru ini, diharapkan Desa Dalung dan masyarakatnya dapat mencontoh metode pengolahan sampah menjadi energi terbarukan serta bahan bangunan ramah lingkungan.

Upaya ini tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dengan menghasilkan produk bermanfaat dari limbah plastik dan pecahan botol.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |