Redaksi Pewarta.co.id
Senin, September 29, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Viral! Kepsek dan Guru SD di Pandeglang Karaoke Pakai Smart TV Bantuan Prabowo Saat Jam Pelajaran |
PEWARTA.CO.ID — Jagat maya kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video tak pantas dari lingkungan sekolah dasar.
Dalam rekaman singkat yang beredar di media sosial, tampak seorang kepala sekolah dan seorang guru SD Negeri 2 Ciodeng, Pandeglang, Banten, asyik berkaraoke di dalam ruang kelas saat jam pelajaran berlangsung.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @nasutionbooks.id. Dalam rekaman, pria yang disebut sebagai kepala sekolah tampak berduet dengan seorang guru perempuan.
Keduanya bernyanyi sambil berpelukan, bahkan masih mengenakan seragam dinas. Ironisnya, aksi tersebut dilakukan saat siswa seharusnya mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Yang membuat publik kian geram, perangkat karaoke yang digunakan berupa smart TV yang disebut-sebut merupakan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto dalam program digitalisasi pendidikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, Nono Suparno, membenarkan insiden yang tengah viral ini.
“Iya benar, tetapi sudah ditangani oleh bidang terkait di internal,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (28/9/2025).
Program digitalisasi pendidikan
Berdasarkan data Disdikpora Pandeglang, sebanyak 148 Sekolah Dasar Negeri di kabupaten tersebut telah menerima bantuan smart TV dari pemerintah. Jumlah itu merupakan bagian dari total 850 SD negeri dan 23 sekolah swasta yang tersebar di wilayah Pandeglang.
Secara nasional, program digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto menyalurkan sekitar 330 ribu unit smart board atau smart TV ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memperluas akses pembelajaran berbasis teknologi, terutama di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.
Namun, insiden di SD Negeri 2 Ciodeng ini justru memunculkan kritik tajam terkait lemahnya pengawasan. Alih-alih dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar siswa, fasilitas modern itu malah digunakan sebagai sarana hiburan pribadi di waktu yang tidak tepat.
Publik bereaksi
Aksi memalukan kepala sekolah dan guru tersebut menuai banyak komentar pedas di media sosial.
Tak sedikit warganet yang menyayangkan perilaku oknum pendidik tersebut, karena dinilai mencoreng nama baik lembaga pendidikan sekaligus merusak kepercayaan publik terhadap program pemerintah.
“Sebagai seorang guru saya malu melihat adegan tersebut,” tulis seorang warganet di kolom komentar.
“Tolong selidiki @abe_mukti @kemendikdasmen , saya guru dan saya ikut malu melihat video di atas,” timpal yang lain.
Kasus ini kini dalam penanganan internal Disdikpora Pandeglang, sementara masyarakat menunggu langkah tegas untuk memastikan fasilitas pendidikan digunakan sesuai peruntukan, bukan justru untuk hiburan di jam pelajaran.