12 Ribu Massa Demo Hari Tani Kepung DPR, Bawa Hasil Bumi hingga Tabuh Kentongan Ramai-ramai

1 month ago 44

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Rabu, September 24, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

12 Ribu Massa Demo Hari Tani Kepung DPR, Bawa Hasil Bumi hingga Tabuh Kentongan Ramai-ramai
12 Ribu Massa Demo Hari Tani Kepung DPR, Bawa Hasil Bumi hingga Tabuh Kentongan Ramai-ramai

PEWARTA.CO.ID — Aksi massa memperingati Hari Tani Nasional 2025 berlangsung panas di depan gerbang utama Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).

Sejak pagi, ribuan demonstran memadati kawasan tersebut sambil membawa hasil bumi dan menabuh kentongan sebagai bentuk protes.

Jalan Gatot Subroto arah Slipi pun ditutup polisi untuk mengantisipasi kepadatan massa.

Pantauan di lapangan menunjukkan, peserta aksi mulai tiba sekitar pukul 09.16 WIB. Mereka datang beriringan sambil mengibarkan bendera, membawa poster, hingga membentangkan spanduk besar dengan beragam tuntutan.

Salah satu spanduk bertuliskan, “Hentikan kriminalisasi pada petani dan aktivis. Jalankan reforma agraria sejati. Tiada demokrasi tanpa reforma agraria.”

Sesampainya di depan gerbang DPR, massa segera meletakkan berbagai hasil bumi, mulai dari singkong, sayuran, hingga umbi-umbian, sebagai simbol perjuangan petani. Mereka juga berbaris rapi di depan mobil komando yang memimpin jalannya aksi.

Di sekitar lokasi, aparat kepolisian lalu lintas tampak berjaga ketat sambil menutup akses menuju gerbang utama. Arus kendaraan dari arah Semanggi menuju Slipi dialihkan untuk menghindari kemacetan panjang.

Baca juga: 9.498 Personel Gabungan Amankan Aksi Hari Tani ke-65 di Gedung DPR Rabu 24 September 2025

Aksi ini digelar serentak di berbagai daerah. Diperkirakan lebih dari 12 ribu petani dari berbagai wilayah berangkat ke Jakarta untuk menyuarakan 24 masalah struktural agraria serta sembilan langkah perbaikan yang mendesak pemerintah.

Tak hanya di ibu kota, sekitar 13 ribu petani lain juga melakukan aksi solidaritas di sejumlah daerah, mulai dari Aceh Utara, Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Semarang, Blitar, Jember, Makassar, Palu, Sikka, Kupang, hingga Manado.

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, menjelaskan aksi ini merupakan respons atas stagnasi pelaksanaan reforma agraria lintas rezim.

“Melalui aksi ini, para petani akan menyampaikan sembilan tuntutan perbaikan atas 24 masalah struktural (krisis) agraria akibat 65 tahun UUPA 1960 dan agenda reforma agraria yang tidak dijalankan lintas rezim pemerintahan,” ujar Dewi Kartika pada konferensi pers di Jakarta, 21 September 2025 lalu.

Di Jakarta, aksi dipimpin oleh kelompok tani dari Jawa Barat dan Banten. Mereka terdiri atas Serikat Petani Pasundan dari lima kabupaten (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran), Serikat Petani Majalengka, Serikat Pekerja Tani Karawang, Pemersatu Petani Cianjur, Paguyuban Petani Suryakencana Sukabumi, Pergerakan Petani Banten, hingga Serikat Tani Mandiri Cilacap.

Selain petani, gerakan ini juga mendapat dukungan dari kalangan buruh, mahasiswa, serta kelompok masyarakat sipil lainnya yang ikut bergabung dalam barisan aksi menuju Gedung DPR RI.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |