5 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta yang Seret Oknum Kopassus

3 hours ago 6

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Rabu, September 17, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

5 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta yang Seret Oknum Kopassus
Foto para tersangka pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ilham Pradipta. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Kasus penculikan dan pembunuhan tragis yang menimpa Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), mulai menemui titik terang. Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 15 orang tersangka, termasuk dua di antaranya oknum anggota TNI dari satuan elite Kopassus.

Ilham sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi setelah dirinya lebih dulu diculik di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pun membeberkan sejumlah fakta terbaru terkait kasus ini. Berikut rangkumannya, sebagaimana dilansir dari Okezone.com.

1. Motif pembunuhan: Dana rekening dormant jadi sasaran

Polisi menyebut motif utama dari pembunuhan ini terkait rencana pemindahan dana. Para pelaku berniat mengalihkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah disiapkan.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra, menjelaskan bahwa ide gelap tersebut menjadi pemicu tindak kejahatan terencana ini.

2. 15 tersangka dibagi dalam 4 klaster sindikat

Polda Metro Jaya menyebut para pelaku beroperasi layaknya sindikat dengan pembagian peran yang jelas.

“Sebanyak 15 orang tersangka di mana dari 15 tersangka tersebut kami membagikan menjadi 4 kategori klaster," ujar Kombes Wira.

Empat orang di antaranya disebut sebagai aktor intelektual. Salah satunya adalah C alias Ken (41), yang menginisiasi ide pemindahan dana dari rekening dormant.

3. Dua oknum Kopassus ikut terlibat

Keterlibatan aparat dalam kasus ini ikut mencuri perhatian publik. Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel (Cpm) Donny Agus Priyanto, membenarkan adanya dua oknum Kopassus yang ikut dalam sindikat tersebut.

Keduanya yakni Serka N dan Kopda FH. Kini, mereka tengah dalam proses hukum internal TNI sekaligus penyidikan kepolisian.

4. Korban dipilih secara acak

Fakta mengejutkan lainnya, Ilham ternyata tidak ditargetkan secara khusus. Pemilihan korban dilakukan secara acak.

"Ini dipilih secara random karena kebetulan salah satu tersangka ini punya kartu namanya saja awalnya. Jadi tidak ada yang kenal dengan korban," ungkap Kombes Wira kepada wartawan.

5. Sosok S diduga bocorkan data rekening

Polisi juga menemukan adanya sosok lain yang berperan penting dalam mengalirkan informasi. S diduga menjadi pihak yang membocorkan data rekening dormant kepada C alias Ken.

Menurut Kombes Wira, informasi vital itu kemudian dimanfaatkan sindikat untuk menjalankan rencana jahatnya hingga menjerat korban secara brutal.

Kasus pembunuhan yang menyeret nama besar perbankan nasional ini masih dalam tahap pengembangan. Polisi bersama TNI berjanji menuntaskan kasus dengan menjerat seluruh pihak yang terlibat, baik sipil maupun militer.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |