Redaksi Pewarta.co.id
Senin, September 15, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
BREAKING NEWS: Polisi Peru Berhasil Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia. |
PEWARTA.CO.ID — Kepolisian Nasional Peru berhasil mengungkap kasus pembunuhan tragis yang menimpa diplomat Indonesia, Zetro Leonardo Purba (42), dengan menangkap lima orang tersangka.
Mereka terdiri dari dua warga Kuba dan tiga warga Venezuela yang diyakini sebagai bagian dari geng kriminal Los Maleantes del Cono, kelompok yang kerap terlibat dalam pemerasan dan aksi pembunuhan bayaran di kawasan utara Lima.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu, 1 September 2025, sekitar pukul 19.05 waktu setempat. Saat itu, Zetro tengah bersepeda pulang menuju apartemennya di Distrik Lince, Lima.
Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria bersenjata mendekati korban dan melepaskan tembakan ke arah kepala tepat di depan pintu gedung apartemen, sebelum melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai rekannya.
Dalam operasi penggerebekan di Distrik San Martín de Porres, polisi menemukan sejumlah barang bukti, antara lain pistol Taurus berisi peluru, lima bahan peledak, sepeda motor, narkoba, serta 10 unit ponsel.
Hasil uji balistik memastikan senjata api tersebut adalah senjata yang digunakan untuk mengeksekusi korban.
Polisi Peru menyebut pelaku utama penembakan adalah Yaiker Antonio Echenagucia Quijada alias Malako (23), warga negara Venezuela.
Sementara Wilson José Soto López alias El Primo, yang juga berasal dari Venezuela, mengaku sebagai pengendara motor saat eksekusi berlangsung.
Dua tersangka warga Kuba yang turut ditangkap hingga kini identitasnya belum diungkapkan ke publik, termasuk sejauh mana keterlibatan mereka dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembunuhan.
Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menegaskan bahwa insiden ini bukanlah aksi perampokan, melainkan serangan terencana yang tergolong pembunuhan bayaran.
“Mereka menunggunya, menembak kepalanya, dan jelas tujuannya untuk menghabisinya,” ujar Carlos, dikutip dari en.cibercuba, Senin (15/9/2025).
Saat ini, kelima tersangka masih ditahan sementara selama tujuh hari guna memperdalam proses penyelidikan. Motif di balik aksi keji ini masih belum jelas, dan otoritas Peru terus menelusuri siapa aktor intelektual yang berada di balik serangan tersebut.
Zetro Purba diketahui baru lima bulan menjalankan tugas sebagai kanselir penyelenggara di Kedutaan Besar RI Lima, Peru. Sebelumnya, ia pernah bertugas di Konsulat Jenderal RI Melbourne, Australia, pada 2019–2022, lalu kembali ke Jakarta sebelum akhirnya ditempatkan di Peru.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi sang istri dan tiga anaknya yang masih kecil.