Redaksi Pewarta.co.id
Jumat, Oktober 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
 |
| Erick Thohir Ungkap Alasan PSSI Belum Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia |
PEWARTA.CO.ID — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya buka suara soal alasan mengapa hingga kini federasi sepak bola Indonesia belum juga mengumumkan sosok pelatih baru untuk Timnas Indonesia.
Ia menegaskan, ada sejumlah hal penting yang masih harus dipertimbangkan dengan matang sebelum keputusan akhir diambil.
Posisi pelatih Timnas Indonesia, baik di level senior, U-23, maupun U-20, saat ini masih kosong setelah PSSI memutus kerja sama dengan tim kepelatihan yang dipimpin Patrick Kluivert.
Pemutusan kontrak itu merupakan buntut dari kegagalan Skuad Garuda di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada fase tersebut, Indonesia harus menelan dua kekalahan pahit—masing-masing dari Arab Saudi dengan skor 2-3 dan Irak 0-1 di Grup B. Hasil itu membuat peluang Garuda untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pupus sudah.
Pelatih baru Timnas Indonesia elum akan diumumkan dalam waktu dekat
Erick Thohir menegaskan bahwa publik belum bisa berharap akan ada pengumuman pelatih baru Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Ia mengaku masih membutuhkan waktu untuk melakukan konsolidasi dan pertimbangan mendalam sebelum menetapkan sosok yang dianggap paling tepat.
"Nah jadi memang, kalau ditanya, ‘Kapan kami (PSSI) pengumuman pelatih baru?' Belum. Saya masih perlu waktu, konsolidasi dua hal," kata Erick dikutip dari akun Instagram resmi iNews TV (@officialinewstv), Jumat (24/10/2025).
Mantan Presiden Inter Milan itu menambahkan bahwa proses pemilihan pelatih tidak bisa dilakukan terburu-buru, terutama setelah hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia. Ia ingin memastikan langkah berikutnya benar-benar membawa arah baru bagi Timnas.
Proses komunikasi sedang berjalan
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI itu menjelaskan bahwa dirinya kini tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
Menurutnya, mencari pelatih yang tepat bukanlah perkara mudah, apalagi dengan posisi peringkat FIFA Indonesia yang masih belum tinggi.
"Satu, saya lagi coba buka komunikasi ke banyak pihak. Jangan sampai persepsi, yang kejadian beberapa kali terakhir ini mempersulit posisi kami mencari pelatih. Karena kita mesti sadari ranking kita belum tinggi. Masih rendah,” terang Erick.
“Mencari pelatih di ranking seperti ini tidak mudah. Even, waktu Shin Tae-yong pun sebenarnya kan enggak mudah meyakinkan pada saat itu. Waktu itu kan (ranking) 170, nah sekarang 120-an juga tidak mudah," lanjutnya.
Erick juga menuturkan bahwa ia memanfaatkan jaringan internasionalnya untuk meyakinkan para calon pelatih agar percaya terhadap program jangka panjang yang tengah disiapkan PSSI.
"Jadi saya, yang sedang saya coba lakukan dengan jaringan internasional saya, memberi kepercayaan diri balik kami tetap ingin punya program jangka panjang," sambungnya.
Faktor kesehatan mental jadi pertimbangan
Selain urusan teknis dan prestasi, Erick menyinggung pentingnya aspek kesehatan mental—baik bagi pelatih maupun pemain—dalam membangun sepak bola nasional yang sehat. Ia mengaku banyak calon pelatih yang menaruh perhatian besar pada hal ini.
"Memang, semua, rata-rata hanya mengenai perundungan. Kita harus kembali menyehatkan juga, persepsi sepakbola nasional. Kita harus punya kesepakatan, sepakbola untuk nasional dan kebenaran," ujar Erick.
Erick juga menyebut bahwa beberapa pemain telah menghubunginya secara langsung karena merasa tidak nyaman dengan situasi di media sosial yang sering memunculkan perundungan terhadap pemain maupun pelatih.
"Dan ini, beberapa pemain juga mengontak saya, mereka khawatir, karena kasus (Rizky) Ridho mereka juga tidak senang," tutupnya.
