Hammad Hendra
Minggu, Mei 18, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi. Harga batu bara terus melemah, India jadi pemicu utama penurunan. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Pasar batu bara global kembali menunjukkan tren negatif sepanjang pekan ini.
Salah satu faktor utama yang menekan harga adalah berkurangnya volume impor batu bara dari India, negara yang selama ini menjadi salah satu konsumen utama komoditas energi tersebut.
Data dari Refinitiv mencatat bahwa harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Juni pada penutupan perdagangan Jumat (16/5/2025) turun tipis 0,29% menjadi US$101,6 per ton.
Jika dibandingkan dengan posisi harga pada Jumat pekan sebelumnya (9/5/2024) yang berada di level US$103,95 per ton, maka harga mengalami koreksi sebesar 2,26% dalam sepekan.
Kondisi ini mengakhiri tren kenaikan harga yang sempat berlangsung selama dua pekan berturut-turut.
Penurunan harga tidak lepas dari turunnya volume impor batu bara India yang signifikan.
Dalam periode April 2024 hingga Februari 2025, India tercatat mengimpor 220,3 juta ton (MT) batu bara, menurun 9,2% dari periode yang sama tahun fiskal sebelumnya yang mencapai 242,6 MT.
Kementerian Batu Bara India mengungkapkan bahwa penurunan impor tersebut telah memberikan dampak positif terhadap neraca devisa negara. “Pengurangan signifikan ini menghasilkan penghematan devisa sekitar US$6,93 miliar, yang menandakan langkah besar menuju kemandirian energi,” kata Kementerian Batu Bara.
Lebih lanjut, kementerian menyebutkan bahwa penurunan terbesar terjadi pada sektor Non-Regulasi, yakni turun 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, walaupun produksi listrik berbasis batu bara meningkat sebesar 2,87%, permintaan batu bara impor untuk kebutuhan pencampuran di pembangkit listrik termal justru anjlok hampir 39%.
Penurunan tajam ini mencerminkan upaya pemerintah India dalam menekan ketergantungan terhadap pasokan batu bara dari luar negeri.
Namun demikian, tantangan masih dihadapi dalam hal pemenuhan kebutuhan batu bara termal berkualitas tinggi, yang jumlahnya terbatas dalam cadangan nasional.
Oleh sebab itu, impor batu bara tetap krusial, khususnya untuk sektor-sektor vital seperti industri baja.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah India telah mengambil langkah strategis dengan memperkuat produksi domestik dan memastikan distribusi batu bara dalam negeri tetap terjaga.