Redaksi Pewarta.co.id
Rabu, September 24, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
| IHSG Rabu 24 September 2025: Dibuka Menguat, Sentuh Level 8.161 di Awal Perdagangan |
PEWARTA.CO.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan kinerja positif pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2025).
Indeks saham langsung melesat 0,44% ke posisi 8.161,28 begitu bel pembukaan berbunyi.
Memasuki menit pertama perdagangan, IHSG bergerak terbatas dengan kenaikan 0,38% di level 8.156. Tercatat 308 saham berada di zona hijau, 119 saham terkoreksi, dan 530 saham tidak bergerak. Nilai transaksi awal mencapai Rp1,8 triliun dengan volume perdagangan sekitar 1,4 miliar lembar saham.
Tak hanya IHSG, sejumlah indeks turut menguat. Indeks LQ45 naik tipis 0,16% ke 811,90, indeks JII terkerek 0,13% ke 553,82, indeks MNC36 menguat 0,14% ke 331,26, dan IDX30 bergerak positif 0,06% ke 425,04.
Pergerakan sektoral
Pada pembukaan, hampir semua sektor mencatatkan kenaikan. Sektor properti menjadi yang paling dominan dengan penguatan 1,27%. Berikut detailnya:
- Energi naik 0,39%
- Konsumer non-siklikal melonjak 1,04%
- Konsumer siklikal menguat 0,38%
- Keuangan positif 0,27%
- Infrastruktur tipis 0,06%
- Properti mencatat kenaikan tertinggi 1,27%
- Bahan baku naik 0,46%
- Transportasi menguat 0,31%
- Industri positif 0,27%
- Teknologi melemah tipis 0,07%
- Kesehatan terkoreksi 0,01%
Top Gainers dan Losers
Sejumlah saham mencuri perhatian dengan lonjakan harga cukup tajam. Saham PT Ciptadana Asset Management Tbk (XCLQ) melesat 33,33% ke level Rp120. Disusul PT Star Pacific Tbk (LPLI) yang naik 25% ke Rp800, serta PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) yang terbang 24,58% ke Rp2.230.
Sementara itu, di sisi lain, beberapa saham justru berada di zona merah. PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) turun 9,82% ke Rp147, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) melemah 9,70% ke Rp242, dan PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) terkoreksi 9,16% ke Rp238.
Perdagangan hari ini diprediksi masih akan berlangsung dinamis, dengan pergerakan sektor properti dan konsumer menjadi sorotan investor.


















































