Nimas Taurina
Jumat, Mei 16, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Menciptakan kamar anak yang sehat, aman, dan bebas penyakit. (Dok. Alodokter). |
PEWARTA.CO.ID - Menyiapkan kamar anak bukan hanya soal dekorasi lucu atau tempat tidur yang nyaman. Lebih dari itu, kamar anak harus menjadi ruang yang menunjang kesehatan, keamanan, dan perkembangan emosional mereka. Kamar yang baik bisa menjadi tempat beristirahat yang optimal sekaligus lingkungan ideal untuk tumbuh kembang anak.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang kurang memperhatikan aspek-aspek penting dalam menciptakan kamar anak yang benar-benar sehat dan aman. Padahal, kamar yang lembap, gelap, atau kotor dapat menjadi sarang penyakit serta mengganggu kualitas tidur anak.
Agar kamar anak benar-benar menjadi tempat yang sehat dan nyaman, berikut panduan lengkap yang bisa Anda ikuti.
1. Pastikan ventilasi udara cukup
Sirkulasi udara yang baik adalah syarat utama kamar yang sehat. Ventilasi yang terlalu sedikit bisa menyebabkan ruangan pengap dan lembap, sementara ventilasi yang berlebihan justru bisa mengundang debu, serangga, hingga polusi dari luar.
Idealnya, kamar anak memiliki ventilasi sesuai dengan luas ruangan, lengkap dengan jaring anti nyamuk dan filter anti debu. Dengan begitu, udara yang masuk tetap bersih dan aman untuk pernapasan anak.
2. Jaga suhu kamar tetap sejuk
Suhu kamar yang nyaman akan meningkatkan kualitas tidur anak, bahkan bisa membantu mencegah risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi. Bila anak mudah merasa gerah, tak ada salahnya memasang kipas angin atau pendingin ruangan.
Hindari suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Suasana kamar yang sejuk membuat anak tidur lebih nyenyak dan bangun dengan tubuh yang segar.
3. Gunakan pencahayaan yang tepat
Cahaya lampu yang terlalu redup atau terlalu kuning bisa memicu kecemasan atau membuat anak sulit tidur. Solusinya, pilih lampu dengan warna putih yang cukup terang sesuai luas kamar.
Jika kamar memiliki jendela, biarkan sinar matahari masuk di siang hari. Selain bisa menambah pencahayaan alami, paparan sinar matahari juga dapat membunuh bakteri dan jamur yang bisa berkembang di ruangan yang lembap.
4. Pilih cat dinding yang aman dan warna menenangkan
Gunakan cat tembok berbahan dasar air yang rendah Volatile Organic Compounds (VOCs) agar tidak menimbulkan bau menyengat dan risiko iritasi. Pastikan juga cat tidak mengandung timbal yang berbahaya bagi anak.
Untuk warna, pilihlah nuansa pastel seperti biru muda, hijau lembut, atau ungu terang. Warna-warna ini membantu menciptakan suasana kamar yang tenang dan mendukung tidur yang berkualitas. Hindari warna mencolok yang bisa merangsang hiperaktivitas atau sulit tidur.
5. Tata barang dengan rapi dan aman
Kamar anak yang rapi bukan hanya sedap dipandang, tapi juga lebih aman. Pastikan tidak ada kabel listrik yang berserakan, dan gunakan pelindung pada saklar atau stop kontak.
Perabotan juga harus diletakkan dengan cermat agar tidak menghalangi jalan. Barang yang menumpuk atau berserakan bisa menjadi penyebab kecelakaan kecil seperti tersandung atau jatuh.
Ajarkan anak untuk bertanggung jawab menjaga kerapian kamar mereka, sekaligus memberi pemahaman bahwa kamar yang bersih adalah kamar yang sehat.
6. Jauhkan kamar dari sumber kebisingan
Kualitas tidur anak bisa terganggu jika kamar terpapar suara berisik, seperti dari jalan raya, mesin air, atau suara TV dari ruangan lain. Karena itu, pilih lokasi kamar yang jauh dari sumber kebisingan.
Selain itu, hindari menempatkan tempat sampah dekat kamar anak karena bisa menimbulkan bau tak sedap dan menjadi tempat berkembangnya kuman.
7. Jaga kebersihan kamar setiap hari
Kamar anak harus dibersihkan secara rutin agar bebas dari debu, tungau, dan kuman penyakit. Ajarkan anak membersihkan kamarnya sejak dini, seperti:
-
Menyapu dan mengepel setiap hari
-
Membersihkan jendela dan meja dari debu
-
Mengganti sprei dan sarung bantal seminggu sekali
-
Merapikan tempat tidur setiap pagi
Dengan menjaga kebersihan kamar, anak juga belajar soal tanggung jawab dan kemandirian.