Kabupaten Bekasi Salurkan 43,8 Ton Benih Padi untuk Petani Terdampak Banjir

5 hours ago 2

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, Maret 12, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Kabupaten Bekasi Salurkan 43,8 Ton Benih Padi untuk Petani Terdampak Banjir
Kabupaten Bekasi salurkan 43,8 ton benih padi untuk petani terdampak banjir. (Dok. Ist)

Bekasi, Pewarta.co.id – Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan bantuan benih padi sebanyak 43,8 ton bagi petani yang terdampak banjir.

Bantuan ini didanai melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai bagian dari respons tanggap darurat bencana.

Distribusi bantuan segera dilaksanakan

Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Lesmanasari, mengonfirmasi bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan proses distribusi bantuan tersebut.

"Saat ini tengah dalam persiapan proses distribusi. Bantuan segera disalurkan setelah mendapat persetujuan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," ujar Eem di Cikarang, Rabu.

Bantuan ini akan diberikan kepada petani secara serentak setelah proses pengalokasian anggaran melalui skema BTT mendapatkan persetujuan final.

Luas lahan pertanian yang terdampak

Berdasarkan data dari petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, banjir yang melanda daerah tersebut telah merendam 1.752 hektare lahan pertanian yang tersebar di 14 kecamatan dan 50 desa.

Dalam perhitungannya, setiap hektare lahan yang terdampak akan menerima bantuan benih sebanyak 25 kilogram.

Dengan total luas lahan terdampak mencapai 1.752 hektare, jumlah benih yang disalurkan mencapai 43,8 ton.

"Dengan total lahan terdampak mencapai 1.752 hektare, jumlah benih yang akan disalurkan mencapai 43.800 kilogram atau 43,8 ton," jelas Eem.

Koordinasi untuk perbaikan infrastruktur

Selain bantuan benih, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah berkoordinasi dengan Komisi Irigasi guna menangani kerusakan tanggul yang menyebabkan air masuk ke area persawahan.

"Seperti kasus jebol tanggul Kali Cilemahabang yang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai, kami sudah bersurat dan meminta agar segera diperbaiki. Sementara untuk tanggul yang menjadi kewenangan dinas sumber daya air, kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait," tambahnya.

Harapan untuk pemulihan pertanian

Eem berharap agar perbaikan tanggul dan distribusi bantuan dapat segera direalisasikan sehingga para petani bisa kembali menggarap sawah mereka.

Menurutnya, koordinasi lintas sektor sangat diperlukan demi mempercepat pemulihan sektor pertanian dan mencegah dampak lebih besar di masa depan.

"Sekaligus upaya mengantisipasi serta memitigasi dampak banjir di masa mendatang. Dengan langkah cepat dan sinergi yang baik, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan produktivitas petani tetap terjaga," pungkasnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |