Anak Kepala Desa di Bogor Diduga Aniaya Warga karena Kritikan di Media Sosial, Polisi Lakukan Penelusuran

5 hours ago 4

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Rabu, April 30, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Anak Kepala Desa di Bogor Diduga Aniaya Warga karena Kritikan di Media Sosial, Polisi Lakukan Penelusuran
Anak kepala desa di Bogor diduga aniaya warga karena kritikan di media sosial, polisi lakukan penelusuran. (Dok. 

Kabupaten Bogor, Pewarta.co.id - Sebuah video berdurasi pendek yang memperlihatkan dugaan penganiayaan oleh anak seorang kepala desa di Bogor menjadi viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pemuda diduga menyerang warga karena merasa tersinggung atas kritik yang disampaikan melalui platform daring.

Kepolisian Sektor Klapanunggal pun bergerak cepat merespons peristiwa tersebut.

Kapolsek Klapanunggal, AKP Silfi Adi Putri, membenarkan bahwa korban sempat mendatangi kantor polisi pada Selasa malam, 29 April 2025.

Namun, kunjungan tersebut masih bersifat konsultatif dan belum menghasilkan laporan resmi.

"Iya semalam korban datang ke polsek, sama teman-temannya konsul dulu. Cuma katanya mau komunikasi dulu sama keluarganya, ya monggo, kalau kami kan nggak bisa memaksa kan," kata AKP Silfi ketika dimintai konfirmasi, Rabu (28/4/2025).

Korban diketahui merupakan warga Kampung Tegal, yang berada di wilayah Klapanunggal.

Dugaan sementara mengarah pada anak kepala desa sebagai pelaku utama dalam kasus ini.

"Iya (Pelaku) diduganya itu (anak kades). Ya sesuai dengan yang di medsos viral itu (identitas pelaku)," imbuhnya.

Pihak kepolisian juga sudah mencoba menghubungi korban dengan mengunjungi kediamannya pada Rabu pagi untuk menindaklanjuti konsultasi yang sebelumnya dilakukan.

Namun sayangnya, korban tidak berada di rumah saat itu, dan belum kembali membuat laporan resmi.

"Tadi pagi anggota, Pak Kanit ke rumahnya, tapi orangnya (korban) nggak ada. Kan tadi malam bilangnya mau komunikasi dulu sama keluarganya, kita tungguin kan, tapi sampai tadi pagi belum datang, ya udah kita jemput bola, coba mau tanyain gimana maunya, mau buat laporan atau gimana, ternyata orangnya nggak ada di rumah," ujar Silfi.

Kapolsek Silfi juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tetap membuka ruang seluas-luasnya bagi korban untuk membuat laporan.

Laporan tersebut nantinya akan menjadi dasar hukum bagi penyelidikan lebih lanjut.

Rekaman video yang beredar menunjukkan dua pria tengah bersitegang di dalam ruangan.

Salah satu dari mereka, yang mengenakan topi hitam dan disebut sebagai anak kepala desa, tampak melayangkan pukulan kepada pria lain yang memakai celana putih.

Meskipun pria bercelana putih tidak membalas secara fisik, ia mencoba menahan lawannya agar tidak semakin agresif.

"Lu nggak usah mukul," kata pria bercelana putih dalam video viral.

"Gua mah ngeritik," lanjutnya.

Dalam video tersebut, pria bertopi hitam tampak tetap menyerang, bahkan sempat menampar lawannya.

Cekcok tersebut juga terdengar disaksikan oleh beberapa orang lainnya, yang terdengar meminta agar tindakan kekerasan itu dihentikan.

Hingga saat ini, kasus ini masih menunggu laporan resmi dari pihak korban agar proses penyelidikan bisa dimulai secara formal oleh aparat kepolisian.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |