BREAKING NEWS: Rusia Diguncang Gempa Susulan M6,8, BMKG Ungkap Dampaknya ke Perairan Indonesia

2 months ago 64

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Minggu, Agustus 03, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

 Rusia Diguncang Gempa Susulan M6,8, BMKG Ungkap Dampaknya ke Perairan Indonesia
BREAKING NEWS: Rusia Diguncang Gempa Susulan M6,8, BMKG Ungkap Dampaknya ke Perairan Indonesia. (Ilustrasi: Pewarta.co.id)

PEWARTA.CO.ID — Wilayah timur Rusia kembali diguncang gempa susulan bermagnitudo 6,8, pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 12.37 WIB.

Gempa mengguncang pesisir timur wilayah Kamchatka dan disebut sebagai salah satu gempa susulan dari gempa utama bermagnitudo 8,7 yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa pusat gempa (episenter) berada di koordinat 50,58° Lintang Utara dan 157,799° Bujur Timur, dengan kedalaman 35 kilometer di bawah permukaan laut.

Dari parameter yang dianalisis, gempa tersebut termasuk jenis gempa dangkal yang berkaitan dengan aktivitas subduksi lempeng di zona Palung Kurile-Kamchatka.

BMKG tegaskan tak picu tsunami di Indonesia

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan bahwa gempa ini tidak akan berdampak terhadap wilayah Indonesia dalam bentuk ancaman tsunami.

“Hasil analisis BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia,” kata Daryono dalam keterangan resminya.

Daryono juga meminta masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, untuk tetap tenang dan tidak panik.

Hingga kini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.

Gempa susulan dari lindu utama M8,7

BMKG menjelaskan bahwa gempa M6,8 di Rusia ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershock) yang masih terus terjadi setelah gempa utama berkekuatan 8,7 yang mengguncang kawasan Kamchatka pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB.

Sejak gempa utama itu terjadi, aktivitas seismik di sekitar lokasi episenter terus dipantau secara intensif.

Data hingga Minggu siang, 3 Agustus 2025 pukul 13.00 WIB, mencatat sedikitnya 426 kali gempa susulan telah terjadi.

Dari keseluruhan aktivitas aftershock tersebut, magnitudo terbesar mencapai 6,9 sedangkan yang terkecil berada di kisaran magnitudo 4,0.

Potensi guncangan lanjutan

Wilayah Kamchatka memang dikenal sebagai salah satu zona seismik aktif di dunia. Palung Kurile-Kamchatka yang menjadi sumber gempa, merupakan titik temu lempeng tektonik yang rawan pergerakan dan sangat aktif secara geologi. Tak heran jika kawasan ini kerap dilanda gempa dalam berbagai skala magnitudo.

Namun, meski aktivitas gempa masih berlangsung, BMKG menekankan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir terhadap dampak langsung dari gempa-gempa tersebut.

Sebagai bagian dari mitigasi, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap memantau informasi resmi dari lembaga terkait dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kewaspadaan tetap penting, namun kepanikan justru dapat memicu gangguan informasi yang kontraproduktif.

“Kami terus memantau perkembangan gempa dan akan menyampaikan informasi terbaru secara berkala. Masyarakat tidak perlu panik, cukup mengikuti imbauan resmi dari BMKG,” ujar Daryono dalam pernyataannya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |