Survei: Tingkat Kepercayaan Publik Asia-Pasifik Terhadap Berita di Media Massa, Indonesia Peringkat Berapa?

11 hours ago 13

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Sabtu, Juli 05, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Survei tingkat kepercayaan publik Asia-Pasifik terhadap berita di media massa
Survei tingkat kepercayaan publik Asia-Pasifik terhadap berita di media massa. (Dok. Data Goodstats)

PEWARTA.CO.ID — Laporan tahunan Digital News Report 2025 yang dirilis oleh Reuters Institute bersama University of Oxford mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap berita secara global tetap bertahan di angka 40% selama tiga tahun terakhir.

Meski tampak stagnan secara global, data tersebut memperlihatkan variasi signifikan di tingkat regional, khususnya di kawasan Asia-Pasifik.

Thailand muncul sebagai negara dengan tingkat kepercayaan tertinggi terhadap berita di kawasan ini, dengan 55% responden menyatakan masih mempercayai media sebagai sumber utama informasi.

Hal ini menjadikan Thailand sebagai satu-satunya negara di Asia-Pasifik yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh warganya masih mengandalkan berita yang disajikan oleh media.

Di posisi berikutnya, Hong Kong menempati peringkat kedua dengan tingkat kepercayaan sebesar 52%. Namun, angka ini mengalami penurunan sebesar tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang bisa menjadi sinyal adanya gejolak dalam persepsi publik terhadap media lokal.

Singapura berada di urutan ketiga dengan 45%, diikuti oleh India dan Australia yang sama-sama mencatat angka 43%. Untuk Australia, ini merupakan perkembangan positif setelah sempat mengalami krisis kepercayaan. Negara tersebut berhasil mencatat peningkatan tiga persen, mencerminkan upaya perbaikan yang mulai membuahkan hasil.

Sebaliknya, Jepang justru mengalami penurunan drastis. Dengan penurunan sebesar empat poin persen, negeri Sakura kini hanya mencatat tingkat kepercayaan publik sebesar 39%, menempatkannya di posisi keenam dalam survei ini.

Ilustrasi orang membaca berita online di perangkat digital
Ilustrasi. Orang membaca berita online di perangkat digital. (Foto: Dok. Edward Smith/Canva)

Indonesia peringkat berapa?

Sementara untuk Filipina, Malaysia, dan Indonesia menempati tiga peringkat terbawah dalam daftar negara Asia-Pasifik yang disurvei. Filipina mencatat angka 38%, Malaysia 37%, dan Indonesia hanya 36%.

Kendati demikian, Indonesia mengalami sedikit peningkatan kepercayaan publik sebesar satu persen dibandingkan tahun lalu. Di tengah dinamika dan tantangan yang melanda industri media nasional, angka ini menjadi sinyal kecil namun positif.

Namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini, tingkat kepercayaan terhadap media di Indonesia masih tergolong rendah.

Hal ini memperlihatkan masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pelaku media dalam membangun kembali kredibilitas mereka di mata publik.

Tantangan besar bagi industri media

Survei ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi masyarakat di kawasan Asia-Pasifik masih percaya pada media sebagai sumber informasi yang valid dan relevan.

Namun di era digital, di mana informasi membanjiri ruang publik dari berbagai platform dan media sosial, tantangan terbesar bagi institusi media adalah mempertahankan kepercayaan tersebut.

Jika kepercayaan publik terhadap media terus menurun, dikhawatirkan masyarakat akan semakin bergantung pada sumber-sumber informasi yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini membuka celah besar bagi penyebaran hoaks, misinformasi, dan disinformasi.

Dalam konteks ini, peran media menjadi sangat krusial. Bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penjaga integritas dan akuntabilitas jurnalistik. Media dituntut untuk menyajikan berita yang bukan hanya cepat, tetapi juga akurat, adil, dan berpihak pada kebenaran.

Untuk dapat mengangkat kembali kepercayaan publik, media harus fokus pada transparansi dalam proses jurnalistik, memperkuat verifikasi informasi, serta menumbuhkan budaya keterbukaan dan akuntabilitas.

Pelibatan masyarakat dalam proses produksi konten juga menjadi salah satu strategi penting agar berita yang disampaikan lebih relevan dan dipercaya.

Stabilnya angka 40% secara global menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap media massa belum sepenuhnya hilang. Namun tanpa usaha nyata dari pelaku industri pers, angka ini bisa saja menurun di tahun-tahun mendatang.

Indonesia, dalam hal ini, perlu menjadikan laporan ini sebagai cermin. Dibutuhkan kolaborasi antara jurnalis, redaksi, perusahaan media, hingga pemerintah dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mengembalikan martabat dan peran pers sebagai pilar keempat demokrasi.

Sumber: Digital News Report 2025 oleh Reuters Institute dan University of Oxford.

Referensi lain:

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |