Redaksi Pewarta.co.id
Sabtu, Agustus 02, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Direktur Human Capital and Compliance BTN, Eko Waluyo dalam Inspire Corner di Auditorium Gedung Riset Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. (Dok. BUMN Track) |
PEWARTA.CO.ID — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membuka peluang besar bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk menunjukkan inovasi dan potensi terbaik mereka dalam sektor industri perbankan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi rekrutmen proaktif BTN untuk mendapatkan sumber daya manusia unggul dari kalangan akademisi.
Langkah ini sejalan dengan upaya BTN untuk menjaring talenta masa depan dari sepuluh universitas terbaik di Indonesia, salah satunya ITS.
Reputasi ITS yang dikenal mencetak lulusan teknik dengan kemampuan analisis mendalam dan keahlian dalam perencanaan strategis membuatnya menjadi target utama BTN dalam program rekrutmennya.
“Mencari bibit unggul langsung dari universitas menjadi langkah kami untuk menjemput bola. Kami tidak hanya mencari tapi juga terus membina dan mengembangkan karir karena sejalan dengan visi BTN,” kata Direktur Human Capital and Compliance BTN, Eko Waluyo, Kamis (31/7/2025).
BTN telah membangun koneksi yang kuat dengan ITS, terbukti dari hampir 200 alumni kampus tersebut yang kini menjadi bagian dari BTN. Tak sedikit dari mereka bahkan berhasil menduduki posisi strategis di perusahaan perbankan milik negara itu.
Salah satu program andalan BTN untuk menjembatani antara dunia pendidikan dan realita kerja adalah Officer Development Program (ODP).
Program ini dirancang khusus untuk membentuk lulusan baru menjadi profesional andal melalui pelatihan intensif selama satu tahun. Pelatihan tersebut meliputi metode klasikal, praktik langsung di lapangan (on the job training), hingga sesi mentoring dan coaching.
“Mahasiswa itu umumnya unggul di hard skill. Nah, tugas kami adalah memperkuat sisi soft skill seperti komunikasi, problem solving, leadership, dan kerja tim. Hasilnya sangat positif,” ungkap Eko.
Selain pembinaan melalui ODP, BTN juga membangun budaya inovasi internal lewat Forum Innovation Award. Forum ini telah melahirkan lebih dari 2.000 ide segar dari para pegawai muda.
Salah satu inovasi yang kini dimanfaatkan dalam proses bisnis BTN adalah Developer Rating, sebuah modul digital yang membantu proses penilaian mitra pengembang properti.
Dengan komposisi karyawan yang mayoritas berasal dari generasi muda—sekitar 70% merupakan Gen Z dan milenial—BTN menerapkan pendekatan manajemen modern yang lebih fleksibel dan adaptif.
Beberapa kebijakan tersebut meliputi pengaturan kerja fleksibel (flexible working arrangement), penyediaan ruang kerja bersama (co-working space), hingga pilihan jam kerja yang menyesuaikan kebutuhan, khususnya bagi divisi teknologi informasi (IT).
“Anak-anak sekarang itu cepat beradaptasi dan sangat kreatif jika diberi ruang untuk berinovasi. Mereka senang ketika diberi tantangan,” tutur Eko.
BTN terus mengembangkan pendekatan inovatif dalam mengelola SDM, terlebih menghadapi perubahan tren industri dan karakteristik generasi muda yang mendominasi angkatan kerja.
Melalui kombinasi pelatihan, digitalisasi proses kerja, dan lingkungan kerja yang suportif, BTN berhasil menjaga tingkat turnover karyawan tetap rendah, yakni di bawah 2 persen.
“Turnover kami masih di bawah 2 persen. Kami terus menyesuaikan cara mengelola pegawai agar tetap relevan,” tegas Eko.