Bupati Blora Tegaskan Sumur Minyak Meledak di Gandu Milik Warga yang Ilegal

1 month ago 56

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, Agustus 19, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Bupati Blora Tegaskan Sumur Minyak Meledak di Gandu Milik Warga yang Ilegal
Bupati Blora Tegaskan Sumur Minyak Meledak di Gandu Milik Warga yang Ilegal. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Ledakan hebat disertai kebakaran terjadi di sebuah sumur minyak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Insiden yang berlangsung Senin (18/8/2025) malam itu menimbulkan kepanikan warga lantaran api sulit dikendalikan hingga merembet ke permukiman.

Bupati Blora, Arief Rohman, mengonfirmasi bahwa sumur minyak yang terbakar tersebut ternyata berdiri di atas tanah milik warga dan belum memiliki legalitas resmi.

"Lahannya ini lahan warga, lahan masyarakat, jadi boleh dikatakan ini sumur masyarakat yang belum legal," kata Arief dikutip dari wawancara siaran iNews TV.

Menurut Arief, keberadaan sumur minyak tanpa izin jelas menyalahi aturan. Ia pun menekankan agar warga tidak sembarangan melakukan eksplorasi maupun produksi minyak tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku.

"Nanti kalau sudah ada izinnya baru boleh beroperasi, untuk beroperasi kan ada syarat-syaratnya," tegasnya.

Baca juga: Tragedi Kebakaran Sumur Minyak Rakyat di Blora, 3 Warga Tewas dan Puluhan Dievakuasi

Hingga kini, kobaran api masih terus menyala meskipun tim gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pemadaman.

Upaya pemadaman dilakukan dengan membangun tanggul darurat serta menyiapkan pasokan air agar api tidak semakin meluas.

Bupati Blora, Arief Rohman, meminta warga hentikan aktivitas di sumur minyak ilegal
Bupati Blora, Arief Rohman, meminta warga hentikan aktivitas di sumur minyak ilegal. (Dok. Ist)

Peristiwa ini turut menimbulkan kerugian besar bagi warga. Satu rumah dilaporkan rusak parah, sementara empat rumah lainnya mengalami kerusakan sedang.

Tak hanya itu, seekor sapi dan dua ekor kambing milik warga juga ditemukan tewas akibat terjebak api.

Sedikitnya 50 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat demi menghindari bahaya kebakaran yang masih berlangsung.

Situasi di sekitar lokasi kejadian hingga Selasa (19/8/2025) pagi masih dipantau ketat oleh petugas keamanan dan pemadam kebakaran.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |