Geger! Guru di Bandung Beri Tugas Gambar Alat Kelamin Sendiri ke Siswa, Tuai Pro Kontra Warganet

8 hours ago 4

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, April 29, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Geger! Guru di Bandung Beri Tugas Gambar Alat Kelamin Sendiri ke Siswa, Tuai Pro Kontra Warganet
Viral seorang guru memberikan tugas kepada murid-muridnya untuk menggambar alat kelamin mereka sendiri sebagai bagian dari ujian sekolah. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID - Sebuah video yang menunjukkan aktivitas ujian tak biasa di sebuah SMA di Bandung menjadi viral dan memicu perdebatan luas di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang guru memberikan tugas kepada murid-muridnya untuk menggambar alat kelamin mereka sendiri sebagai bagian dari ujian.

Video yang diunggah pada Februari 2025 itu memperlihatkan suasana kelas di SMA Cililin, Bandung, saat para siswa serius mengerjakan tugas, dengan seluruh ponsel mereka dikumpulkan di meja guru.

Narasi dalam video berbunyi, "Soal: gambar alat kelamin punya sendiri," menggambarkan soal ujian yang diberikan.

Rekaman tersebut berasal dari akun TikTok milik @wetyyuningsih, seorang guru biologi yang dikenal aktif membagikan metode belajar kreatif di media sosial. Ia kerap memamerkan cara belajar yang disebutnya interaktif dan menyenangkan.

Dalam keterangan unggahannya, sang guru menulis, "Saat saya menemukan kelas yang super baik, mandiri, pokoknya kudunya kelas mah gini ya.. Mandiri pisan," seraya memuji kemandirian para siswanya.

Ia menambahkan, "Ulangan paling menyenangkan...Ga tegang...Karena soalnya cuma 1. Gambar alat kelamin masing," sambil menunjukkan suasana santai dalam kelas saat ujian berlangsung.

Tuai pro kontra warganet

Video tersebut langsung menjadi topik hangat di kalangan warganet. Banyak yang mengkritik tugas tersebut sebagai tindakan yang tidak pantas dalam dunia pendidikan, apalagi menyangkut siswa SMA yang tergolong usia remaja.

Beberapa komentar menyatakan pentingnya pendidikan seks di sekolah, namun mengingatkan bahwa materi seperti ini harus disampaikan dengan pendekatan yang tepat. Aspek psikologis dan kesiapan mental siswa juga menjadi sorotan.

Di sisi lain, ada pula yang menilai bahwa pendekatan guru tersebut mungkin bertujuan membangun pemahaman ilmiah tentang tubuh manusia, meski dianggap kurang sensitif terhadap norma sosial dan budaya setempat.

Hingga berita ini ditulis, pihak SMA Cililin belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |