Pemerintah Serukan Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, ASN Diwajibkan Ikut!

12 hours ago 13

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Senin, Juli 14, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Pemerintah Serukan Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Ilustrasi. Ayah mengantar anak ke sekolah. (Dok. Istimewa)

PEWARTA.CO.ID — Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN resmi meluncurkan inisiatif baru bertajuk Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.

Gerakan ini mulai diberlakukan pada Senin, 14 Juli 2025, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru. Para aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki anak usia sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA diwajibkan ikut serta.

Langkah ini bukan semata ajakan simbolis, namun bagian dari kampanye besar Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang bertujuan membangun budaya pengasuhan yang lebih kolaboratif antara ayah dan ibu.

Menurut surat edaran yang dirilis pada Minggu (13/7/2025), kehadiran seorang ayah pada hari pertama sekolah berperan penting dalam menciptakan kedekatan emosional antara anak dan orang tua.

“Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut, tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar,” bunyi surat edaran itu.

Gerakan serius, bukan formalitas

Kemendukbangga/BKKBN menegaskan bahwa gerakan ini diharapkan menjadi langkah awal perubahan budaya pengasuhan di Indonesia. Selama ini, peran ibu kerap menjadi pusat dalam mendampingi anak, sementara sosok ayah lebih sering terfokus pada peran pencari nafkah.

Gerakan ini pun sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana diharapkan seluruh orang tua—termasuk ayah—terlibat aktif dalam proses tumbuh kembang anak.

Data ungkap krisis figur ayah

Gerakan ini juga dilatarbelakangi oleh temuan yang cukup memprihatinkan mengenai kondisi pengasuhan anak di Indonesia.

Berdasarkan data UNICEF tahun 2021, sebanyak 20,9% anak tumbuh tanpa figur ayah atau mengalami kondisi fatherless.

Sementara itu, data dari BPS tahun yang sama menunjukkan hanya 37,17% anak usia 0-5 tahun yang diasuh langsung oleh kedua orang tua.

Angka in menjadi perhatian serius karena ketidakhadiran ayah terbukti berdampak pada perkembangan emosional dan sosial anak. Kemendukbangga/BKKBN berharap dengan inisiatif ini, kesadaran akan pentingnya kehadiran ayah dalam pengasuhan anak akan meningkat secara signifikan.

ASN wajib dukung, kehadiran akan dicatat

Seluruh ASN di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN diwajibkan untuk mendukung penuh gerakan ini. Bagi yang memiliki anak usia sekolah, kehadiran mereka di sekolah untuk mengantar anak akan tercatat secara resmi.

Presensi dilakukan di lokasi sekolah menggunakan kode RL, dengan syarat melampirkan bukti berupa surat edaran dari sekolah atau tangkapan layar pengumuman resmi.

ASN yang terlibat juga diminta kembali ke kantor paling lambat pukul 12.00 siang waktu setempat, dan melapor kepada atasan masing-masing.

Apresiasi untuk ayah teladan

Sebagai bentuk penghargaan terhadap partisipasi aktif, Kemendukbangga/BKKBN akan memberikan penghargaan khusus bagi 10 sosok Ayah Teladan.

Mereka dipilih berdasarkan dokumentasi momen pengantaran anak ke sekolah yang dibagikan di Instagram dengan menyertakan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah serta menandai akun resmi instansi tersebut.

Menuju pengasuhan setara

Kebijakan ini dinilai sebagai simbol penting dalam transformasi budaya pengasuhan di tanah air. Pemerintah menegaskan bahwa peran ayah bukan hanya sebagai penopang ekonomi, melainkan juga sebagai sosok pendamping dalam proses pembentukan karakter dan mental anak.

“Gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, dari yang semula terpusat pada peran ibu menjadi lebih kolaboratif dan setara,” tegas Kemendukbangga/BKKBN dalam penutup edaran tersebut.

Dengan gerakan ini, pemerintah berharap tidak hanya mendorong partisipasi para ayah di hari pertama sekolah, tetapi juga membuka jalan bagi keterlibatan jangka panjang dalam kehidupan anak-anak mereka.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |