Petani Kolaka Utara Ditemukan Tewas Telentang di Kebun, Diduga Meninggal karena Kelelahan

11 hours ago 11

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, Juli 15, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Petani Kolaka Utara Ditemukan Tewas Telentang di Kebun, Diduga Meninggal karena Kelelahan
Petani Kolaka Utara Ditemukan Tewas Telentang di Kebun. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Warga Desa Tambuha, Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, digegerkan dengan penemuan jasad seorang petani yang sempat dilaporkan hilang.

Korban bernama Ismaila (65), warga Dusun II desa setempat, ditemukan tewas dalam posisi telentang di bawah pohon kakao, pada Selasa (15/7/2025).

Penemuan ini mengakhiri pencarian intensif sejak Senin malam (14/7/2025), setelah pihak keluarga melaporkan korban tidak kembali ke rumah usai pergi ke kebun. Lokasi jasad korban berada di kebun milik Sekretaris Desa Tambuha.

Aparat gabungan dari Polsek Ngapa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPBD, Tim SAR, dan warga sekitar dikerahkan untuk melakukan pencarian begitu laporan orang hilang diterima.

“Awalnya hanya ditemukan selembar sarung milik korban di pinggir sungai. Tim menduga korban tenggelam sehingga pencarian difokuskan di sekitar aliran sungai semalaman,” ungkap Humas Polres Kolaka Utara Aipda Ahmad Syaiful dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Namun pencarian di sepanjang sungai tidak membuahkan hasil hingga pagi menjelang. Titik terang baru muncul ketika seorang warga bernama Azis menemukan tubuh korban tak bernyawa di kebun yang tak jauh dari lokasi pencarian.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi telentang dan sudah kaku. Polisi yang datang ke lokasi bersama tim gabungan langsung melakukan pemeriksaan awal terhadap tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan.

“Dari keterangan keluarga korban, almarhum memiliki riwayat sakit pinggang. Namun dugaan saat ini korban meninggal akibat kelelahan karena tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,” jelas Aipda Ahmad.

Kondisi ini menguatkan dugaan bahwa Ismaila meninggal secara alami saat sedang bekerja di kebun. Keadaan fisik yang sudah lanjut usia dan adanya penyakit bawaan menjadi faktor yang memperburuk kondisi korban.

Setelah proses evakuasi selesai, jenazah Ismaila langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan. Pihak keluarga menerima musibah ini dengan lapang dada dan memilih untuk tidak melakukan otopsi lebih lanjut.

Sementara itu, aparat kepolisian memastikan bahwa tidak ada indikasi tindak kriminal dalam peristiwa ini, sehingga kasus dinyatakan sebagai kejadian non-kriminal murni.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |