Kejagung Periksa 40 Orang di Kasus Dugaan Korupsi Chromebook, Termasuk Nadiem Makarim

12 hours ago 10

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Selasa, Juli 15, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Kejagung Periksa 40 Orang di Kasus Dugaan Korupsi Chromebook, Termasuk Nadiem Makarim
Nadiem Makarim mendatangi Kejagung didampingi Hotman Paris, pada Selasa (15/7). (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook yang menyeret Kementerian Pendidikan era Nadiem Makarim kian menggelinding.

Pada Selasa (15/7/2025), mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) tersebut hadir di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa Nadiem Makarim bukan satu-satunya pihak yang diperiksa. Menurutnya, tim penyidik sudah meminta keterangan dari lebih dari 40 orang dalam proses penyidikan kasus ini.

“Mungkin sudah lebih dari empat puluhan ya, tapi nanti akan kita pastikan karena beberapa waktu ini kan ada pihak-pihak yang sudah dipanggil dan ada beberapa saksi barangkali yang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan,” jelas Harli kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Pemeriksaan Nadiem Makarim dilakukan untuk mendalami keterangannya dalam proses pengadaan laptop berbasis Chromebook.

Kejagung ingin menggali peran dan pengetahuan mantan menteri itu, mulai dari proses pengadaan hingga mekanisme pengawasan proyek yang diduga bermasalah.

“Saya kira banyak hal yang akan digali dalam kapasitas yang bersangkutan. Apakah dalam proses pengadaannya, kemudian bagaimana prinsip-prinsip terhadap pengadaan itu, bagaimana bentuk pengawasannya,” tambah Harli.

Nadiem tiba didampingi Hotman Paris

Kehadiran Nadiem Makarim di Kejagung sempat menjadi perhatian media. Ia tiba sekitar pukul 08.57 WIB didampingi pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Mengenakan kemeja panjang dan membawa tas ransel hitam, Nadiem sempat melambaikan tangan ke awak media yang telah menunggu di lokasi.

Meski begitu, baik Nadiem maupun tim pengacaranya memilih bungkam dan tidak memberikan komentar saat turun dari mobil. Tanpa banyak basa-basi, mereka langsung melangkah ke dalam Gedung Bundar Jampidsus untuk menjalani proses administrasi dan pemeriksaan.

Menurut keterangan Harli, penyidik Kejagung juga memanggil sejumlah pihak lainnya untuk diperiksa dalam waktu bersamaan. Namun, Harli belum merinci siapa saja yang turut hadir hari itu. Ia menyatakan akan mengonfirmasi lebih lanjut siapa saja yang benar-benar memenuhi panggilan dan menjalani pemeriksaan.

“Sepertinya ada pihak-pihak yang lain juga turut dipanggil dan diperiksa sebagai saksi pada hari ini. Tapi siapa-siapanya akan kita konfirmasi dahulu ke penyidik karena apakah mereka juga sudah hadir atau tidak ya, jadi ada beberapa pihak yang juga dipanggil untuk diperiksa, dan biasanya setelah terkonfirmasi hadir nanti baru kita informasikan,” ujar Harli.

Alasan pemeriksaan

Kejagung belum mengungkap secara detail potensi kerugian negara dari kasus pengadaan laptop Chromebook ini. Namun, penyidikan terus berjalan dan menggali berbagai keterangan dari para pihak yang terlibat dalam proses pengadaan.

Sebagai mantan Mendikbudristek, Nadiem dinilai memiliki posisi strategis dan berpeluang mengetahui banyak hal soal proyek ini. Oleh karena itu, keterangannya sangat penting bagi tim penyidik untuk mengurai benang kusut dugaan korupsi yang terjadi.

Pemeriksaan lanjutan terhadap Nadiem menjadi sorotan publik, mengingat proyek pengadaan laptop ini sebelumnya sempat menuai kritik karena nilai anggarannya yang dinilai tidak wajar.

Pengadaan laptop berbasis Chromebook itu merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan, namun dalam perjalanannya justru diduga menjadi ladang korupsi.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |